Anggota DPR Minta Vaksinasi Gotong Royong Jangan Jadi Bisnis

- 31 Mei 2021, 17:35 WIB
Presiden Jokowi didampingi Mendag Muhammad Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Presdir Unilever Indonesia Ira Noviarti memantau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong, di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jabar, Selasa (18/05/2021). Anggota DPR minta vaksinasi gotong royong jangan jadi lahan bisnis..
Presiden Jokowi didampingi Mendag Muhammad Lutfi, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Ketum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, dan Presdir Unilever Indonesia Ira Noviarti memantau pelaksanaan vaksinasi Gotong Royong, di pabrik PT Unilever Indonesia, Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jabar, Selasa (18/05/2021). Anggota DPR minta vaksinasi gotong royong jangan jadi lahan bisnis.. /Foto: BPMI Setpres/Lukas/

JURNAL SOREANG- Anggota DPR RI Komisi VI, Hj. Nevi Zuairina pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VI dengan BUMN Farmasi yang dihadiri para direksi PT Biofarma(Persero), PT Kimia Farma, Tbk dan PT Indofarma, Tbk meminta tindak lanjut kasus pemakaian Rapid antigen bekas.Nevi juga meminta agar vaksinasi gotong royong jangan jadi lahan bisnis baru.

Nevi mengatakan, kasus bandara Kualanamu menjadi pelajaran berharga bangsa ini akan keseriusan dalam penanggulangan covid-19 di tanah air. Kejadian penggunaan alat rapid test antigen bekas (daur ulang) pada Bandara Internasional Kualanamu mencoreng bangsa ini baik dari dalam maupun pandangan orang luar negeri.

"Saya berharap, pada tahap selanjutnya, penanganan covid -19 yang berhubungan dengan vaksin dapat dilakukan dengan cara yang efektif dan efisien. Program Vaksin Gotong Royong akan menjadi simbol keseriusan negara dalam upaya penanggulangan pandemi yang sudah berlangsung lebih satu tahun ini", tutur Nevi dalam pernyataannya, Senin 31 Mei 2021.

Baca Juga: Percepat Vaksinasi Lansia, Pemkab Bandung Fasilitas Antar-jemput

Politisi PKS ini menekankan,  Program Vaksin Mandiri atau kegiatan vaksin yang tidak tergabung dalam program pemerintah jangan sampai menjadi kegiatan Bisnis oleh pihak mana pun. Semangat melawan pandemi dengan mengedepankan vaksin nusantara atau vaksin merah putih dapat terus dijalankan dengan uji klinis terus menerus. Dengan menerapkan manajemen vaksinasi yang berujung pada "herd imunity" akan menjadi jalan yang baik pada penyelesaian pandemi ini.

Berkaitan dengan program Vaksinasi gotong royong, Nevi tetap meminta agar prioritas vaksin produksi dalam negeri seperti vaksin merah putih menjadi terdepan dalam mengiringi program vaksinasi di masa depan.

"Pemerintah dan Holding BUMN farmasi sudah membangun system yang bersifat terbuka dan dapat diakses oleh publik. Saya minta tidak ada yang dirugikan siapa pun pihaknya. Keterbukaan baik pendataan, distribusi (supply chain), pelaksanaan, serta edukasi vaksinasi yang benar bagi warga terkait Program Vaksinasi Gotong Royong merupakan langkah nyata nantinya bagi negara ini dalam mengurai satu persatu persoalan pandemi ini,"  jelas Nevi.

Baca Juga: Bukan Memaksa Mudik, Dorongan Vaksinasi Lansia Justru Jadi Cara Anak Berbakti Lindungi Orang Tua dari Covid-19

Legislator asal Sumatera Barat II ini juga menyampaikan aspirasi dari daerah pemilihannya, bahwa terkait produksi APD yang nantinya akan digunakan pada program vaksinasi gotong royong harap melibatkan UMKM.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x