Sebut Hasil OTT Tak Seperti yang Diharapkan, Luhut Minta KPK Tidak Menjadi Alat Politik

- 13 April 2021, 17:57 WIB
KPK menahan Aa Umbara dan anaknya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bansos covid-19.
KPK menahan Aa Umbara dan anaknya dalam kasus dugaan korupsi pengadaan bansos covid-19. /Tangkapan layar siaran langsung KPK

Baca Juga: Dapat Pendampingan Kejari Kabupaten Bandung, Perumda Air Minum Tirtaraharja Tak Hadapi Kendala Administrasi

Baca Juga: Berbeda Keyakinan! Meski Sudah Mualaf, Reza Rahadian Sebut Glenn Fredly Pernah Mengajarinya di Gereja

Ia pun menegaskan bahwa KPK adalah lembaga yang super sakti.

"KPK ini super sakti, tapi kalau hanya sekadar penindakan terus tanpa pencegahan saya pikir juga tidak akan arif. Jadi sebenarnya kalau KPK bisa memainkan peran dengan pas, pencegahannya akan banyak, akan bisa menurunkan korupsi. Saya lihat sekarang pimpinan KPK banyak mendorong pencegahan dan saya sangat apresiasi tentang itu," jelas Luhut.

Luhut berharap agar KPK jangan membiarkan seseorang berbuat salah kecuali bila telah diingatkan baru dapat dilakukan penindakan.

"Saya kira peran KPK harus maju, seperti penanganan pelabuhan tadi ikan yang ada di penangkapan ikan di lumbung ikan nasional akan kita jalankan, lalu soal kereta api cepat, banyak sekali mega projek yang ada di republik ini sedang berjalan yang perlu pencegahan agar tidak terjadi bahan korupsi ke depan," tambah Luhut.

Luhut juga meminta agar KPK tidak menjadi alat politik dan alat kekuasaan.

"KPK itu hanya menjalankan tugasnya utama, ada 3 yaitu pengawasan, kemudian pencegahan dan penindakan. Pencegahan ini menurut saya faktor yang sangat penting, jadi jangan penindakan saja yang menonjol tapi pencegahan kurang," ungkap Luhut.***

Halaman:

Editor: Rustandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x