"Pantauan kami kemarin masih banyak tenda-tenda yang alasnya masih menggunakan terpal. Apalagi banyak anak-anak usai balita yang ada di lokasi pengungsian," papar Thomas.
Hal tersebut diakui oleh Rofina Beny, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di lokasi pengungsian di halaman kantor perpustakaan daerah.
"Kita di sini kesulitan sabun mandi, selimut, dan alas untuk tidur. Kasihan anak-anak kami yang masih kecil-kecil," kata Rofina.
Ia mengaku mengungsi bersama suami dan empat anaknya saat terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok. Erupsi gunung berapi itu mengeluarkan material vulkanik setinggi 4.000 meter.
Rofina pun berharap, segala kekurangan fasilitas di pengungsian tersebut bisa segera dipenuhi sehingga tidak mengakibatkan warga sakit.***