JURNAL SOREANG - Hari Pers Nasional biasa diperingati pada 9 Febuari. Hari pers dirayakan bertepatan dengan ulang tahun PWI atau Persatuan Wartawan Indonesia. Organisasi tersebut merupakan organisasi wartawan pertama yang berada di Indonesia.
PWI sendiri bediri pada tahun 1946 di Surakarta. Hari tersebut menjadi ujung tombak dari representasi bahwa wartawan Indonesia semakin tangguh dalam melakukan penentangan atas kembalinya kolonialisme dari negara lain yang memiliki tujuan untuk meruntuhkan RI.
Awal mula hari pers yakni dengan diadakannya sebuah pertemuan yang dilaksanakan di sono suka yang kini telah menjadi monumen pers Surakarta, pertemuan tersebut melibatkan banyak pihak seperti pemimpin surat kabar, wartawan dan para pejuang wartawan.
Baca Juga: Bikin Rambut Hitam Berkilau Alami! Berikut 5 Makanan yang Baik Untuk Kesehatan Rambut
Gagasan mengenai hari pers nasional baru muncul pada kongres ke 16 PWI yang dilaksanakan di Padang Sumatera Barat pada tahun 1978. Salah satu yang menjadi keputusan dari kongres tersebut adalah mendesak pemerintah agar menetapkan tanggal 9 febuari yang merupakan hari lahir PWI sebagai Hari Pers Nasional.
Hingga pada tahun 1985 Hari Pers Nasional pertama kali dilaksanakan, berlokasi di gedung utama pekan raya Jakarta peresmian ini diadakan pada era Presiden Soeharto. Meski telah digagas sejak lama namun usulan tersebut tak kunjung disetujui, disetujui peringatan tersebut yaitu setelah 7 tahun kemudian.
Keputusan mengenai hari pers telah diatur dalam Keputusan Presiden no.5 tahun 1985 dalam keputusan Presiden tersebut disebutkan juga mengenai alasan-alasan adanya hari pers Nasional. Salah satunya yaitu demi menciptakan kehidupan pers Indonesia yang memiliki kebebasan didasarkan atas pancasila.
Pada tahun 2022 hari pers Nasional diperingati di Kendari Sulawesi Tenggara dan sebelumnya tertunda yang diakabatkan karena adannya covid19. Presiden sendiri hadir secara virtual dari istana Bogor.
Dalam pidatonya Jokowi menyampaikan ucapan selamat kepada insan pers Indonesia. Dalam momen tersebut juga diadakan penanaman mangrove dengan maksud agar pers juga bisa tumbuh lebat seperti mangrove.
Untuk hari pers tahun 2023 sendiri siap dilaksanakan di Sumatera Utara. Dengan maskot macan yang dilehernya tergantung kamera, logo resmi hari pers tersebut memiliki filosofi bahwa harimau merupakan satwa yang dilindungi dan merupakan fauna khas Sumatera.
Baca Juga: Begini Tatakrama Saat Menghitung Uang Menurut Mbah Moen, Agar Keuangan dan Rezeki Selalu Lancar!
Lalu Oholu yang dipakai harimau merupakan pakaian adat dari Nias yang dimana melambangkan kekuatan, keberanian, serta memiliki kapasitas sebagai seorang prajurit yang perlu menjiwai pers Nasional.
Pena merah yang dipegang harimau juga melambangkan kerja-kerja pers pada tanah air Indonesia. Lalu untuk kamera sendiri melambangkan alat yang dipakai dalam melakukan kerja-kerja jurnalistik.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, YouTube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang