Gempa Bumi Cianjur: Lembaga Ini Nilai Pemerintah Belum Serius Bantu Petani yang Terdampak Musibah

6 Desember 2022, 20:12 WIB
Ilustrasi korban gempa yang dirawat. Gempa Bumi Cianjur: Lembaga Ini Nilai Pemerintah Belum Serius Bantu Petani yang Terdampak Musibah /BAZNAS /

JURNAL SOREANG- Mendekati penghujung tahun, tepatnya 21 Nopember 2022 terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 yang melanda Kabupaten Cianjur.

Gempa ini menyebabkan jatuhnya korban meninggal sebanyak 334 jiwa, korban luka 593 orang serta kerusakan infrastruktur mencapai 37.830 unit. Adapun jumlah pengungsi 114.683 orang.

Musibah ini tentu menimbulkan duka, tak terkecuali bagi para petani Cianjur yang terdampak gempa.

Baca Juga: Top BGT! Warga RW.02 Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur

Kabupaten Cianjur merupakan salah satu sentra produksi beras, hortikultura dan komoditi pertanian lainnya yang penting di Jawa Barat.

Akibat terjadinya gempa ini, banyak lahan pertanian mengalami kerusakan dan keluarga petani yang kehilangan tempat tinggal.

"Petani dan lahan pertanian di Cianjur membutuhkan bantuan dan perhatian pemerintah guna menjamin daya tahan petani dan sektor pertanian," kata Ketua Rumah Petani Nelayan Nusantara (RPNN) Irwan Gunawan, Selasa 6 Desember 2022.

Dia mengatakan, berdasarkan laporan dari beberapa wilayah seperti di Pacet, terdapat sejumlah petani harus mengungsi karena rumahnya ambruk, kini mereka mengungsi ditenda dan lahan pertanian.

Baca Juga: Ternyata Zikir Sangat Ampuh untuk Trauma Healing Korban Bencana Gempa Bumi Cianjur Seperti Dilakukan Al Kasyaf

“Petani harus segera dibantu, agar urusan rumah mereka selesai dan dapat segera turun ke sawah atau kebun,” ujarnya.

Pasca bencana, bantuan untuk kegiatan pertanian sangat diperlukan. Saat ini terdapat beberapa lahan pertanian yang telah memasuki masa panen yang mengalami kerusakan dan beberapa gagal panen, sehingga petani tidak dapat menikmati hasilnya.

"Hal ini menyebabkan petani tidak memiliki modal untuk menanam lagi. Dalam hal ini, pemerintah harus memberikan bantuan permodalan dan sarana produksi pertanian lainnya,” kata Irwan yang berprofesi sebagai Tenaga Ahli DPR RI.

Menurut Irwan, pemerintah dapat bebas turun kelapangan membantu para korban, membawa bantuan sosial apapun namun harus memprioritaskan tugas pokoknya masing-masing.

Baca Juga: Keren! PNM Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Trauma Healing Bagi Karyawan Pasca Gempa Bumi Cianjur

"Seperti Kementerian Pertanian segera mendata imbas gempa pada pertanian (lahan pertanian dan produksi), apa saja yang dibutuhkan petani harus segera di bantu oleh pemerintah, Kementerian lainnya membantu proses distribusi hasil pertanian, ini harus menjadi perhatian pemerintah," ujar nya.

Laman resmi data terbuka (open data) Jawa Barat menunjukkan, jumlah petani di Kabupaten Cianjur pada tahun 2020 mencapai 293.804 orang. Luas panen komoditas padi di daerah itu mencapai 146.104 hektar.

Adapun luas panen di Jawa Barat 1,68 juta hektar. Kawasan Cianjur penting bagi produksi beras nasional. Peralihan lahan sawah menjadi kawasan industri yang cenderung terjadi di kawasan utara Pulau Jawa membuat tumpuan produksi beras beralih ke Jawa bagian selatan, salah satunya Cianjur.

Baca Juga: Alhamdulillah Pemerintah Mulai Bangun Rumah Tahan Gempa untuk Korban Gempa Cianjur, Ini Jumlahnya

Tren itu dapat mendorong pertumbuhan produksi di Cianjur. Saat ini, Cianjur menjadi kawasan kelima yang menopang produksi beras di Jawa Barat setelah Indramayu, Karawang, Subang, dan Garut.

Menurut Irwan, pemerintah melalui Kementerian/Lembaga terkait sesuai tugas pokok nya masing-masing harus berbagi tugas, agar dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang terdampak gempa Cianjur dengan maksimal.

"Untuk petani terdampak, Pemerintah diharapkan serius membantu petani agar dapat segera kembali beraktivitas. Daya tahan petani harus diprioritaskan untuk menjaga kelangsungan produksi pangan nasional,".katanya.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler