Mendesak, Ribuan Warga Pengungsi Letusan Gunung Ili Lewotolok NTT, Butuh Masker

Sam
2 Desember 2020, 10:29 WIB
Tampak Abu Vulkanik dari Erupsi Gunung Ile Lewotolok /PORTAL PAPUA/Eman Bataona /

JURNAL SOREANG - Saat ini masker menjadi kebutuhan mendesak bagi ribuan pengungsi akibat erupsi Gunung Ili Lewotolok karena di tengah pandemi COVID-19. Demikian pernyataan yang disampaikan Pemerintah Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

"Kalau yang dibutuhkan sama pengungsi, karena sekarang terkait dengan Covid-19 juga dan mereka saat lari itu tidak menggunakan masker, pakaian di badan dan saat inikan Lembata masuk zona merah sehingga yang paling utama saat ini adalah masker," kata Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday kepada wartawan di Lewoleba, Rabu, 2 Desember 2020, dikutip dari Antara.

Tentunya, atas kondisi demikian, Pemkab Lembata tidak ingin adanya klaster baru Covid-19 di daerah itu.

Baca Juga: Tegas, Polri Akan Bubarkan Kerumunan, Termasuk Rencana Reuni 212

"Pemkab setempat, hingga saat ini belum mengetahui apakah dari ribuan pengungsi itu ada yang terpapar Covid-19." kata Thomas.

Bahkan menurut Thomas perlu adanya kewaspadaan bagi semua pihak, Apalagi, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten itu sudah mencapai 27 kasus.

Selain itu, Thomas pun menyatakan bahwa pengungsi juga membutuhkan air bersih serta sarana mandi cuci kakus (MCK) karena fasilitas itu sulit mereka peroleh di lokasi pengungsian.

Baca Juga: Saat Dolar Jatuh, Emas Melonjak Diatas 1800 Dolar

Di samping itu, katanya, tikar juga menjadi kebutuhan mereka untuk alas tidur, terlebih banyak anak usia balita di tempat pengungsian.

"Pantauan kami kemarin masih banyak tenda-tenda yang alasnya masih menggunakan terpal. Apalagi banyak anak-anak usai balita yang ada di lokasi pengungsian," papar Thomas.

Hal tersebut diakui oleh Rofina Beny, seorang ibu rumah tangga yang ditemui di lokasi pengungsian di halaman kantor perpustakaan daerah.

Baca Juga: Asyik, Pemkab Bandung Akan Buka Mal Pelayanan Publik untuk 18 Lembaga. Bisa Juga Lihat Bandung dari Atas

"Kita di sini kesulitan sabun mandi, selimut, dan alas untuk tidur. Kasihan anak-anak kami yang masih kecil-kecil," kata Rofina.

Ia mengaku mengungsi bersama suami dan empat anaknya saat terjadi erupsi Gunung Ili Lewotolok. Erupsi gunung berapi itu mengeluarkan material vulkanik setinggi 4.000 meter.

Rofina pun berharap, segala kekurangan fasilitas di pengungsian tersebut bisa segera dipenuhi sehingga tidak mengakibatkan warga sakit.***

 

Editor: Sam

Sumber: Antaranews.com

Tags

Terkini

Terpopuler