Network
JURNAL SOREANG - Dalam agama Islam, peristiwa Isra Mi'raj merupakan salah satu perjalanan spiritual yang sangat penting.
Peristiwa tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu Isra (perjalanan malam dari Mekah ke Yerusalem) dan Mi'raj (perjalanan dari Baitul Maqdis ke langit).
Isra Mi'raj dianggap sebagai perjalanan yang luar biasa, menghadirkan pengalaman spiritual yang mendalam bagi Nabi Muhammad SAW.
Sejarah Isra Miraj dimulai pada tahun 621 Masehi, saat Nabi Muhammad SAW sedang berada di Mekah.
Pada malam itu, Malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad SAW dan membawa Buraq, seekor makhluk surgawi yang memiliki kecepatan luar biasa.
Nabi Muhammad SAW naik Buraq dan pergi ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Setibanya di Masjidil Aqsa, Nabi Muhammad SAW melakukan shalat dengan para nabi sebelumnya.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW naik ke langit melalui Mi'raj. Selama perjalanan tersebut, Nabi Muhammad SAW melewati tujuh langit dan bertemu dengan para nabi dan malaikat.
Selama perjalanan ini, Nabi Muhammad SAW menerima beberapa petunjuk dan perintah Allah SWT. Salah satu perintah yang penting adalah kewajiban shalat lima waktu bagi umat Islam.
Nabi Muhammad SAW juga mendapatkan pengetahuan tentang surga dan neraka serta berbagai hukum dan aturan agama.
Setelah perjalanan yang penuh makna ini, Nabi Muhammad SAW kembali ke Mekah. Isra Miraj menjadi salah satu peristiwa yang sangat penting dalam Islam karena menunjukkan kebesaran Allah SWT dan memberikan petunjuk penting bagi umat Islam.
Isra Mi'raj memiliki makna spiritual yang dalam bagi umat Muslim. Perjalanan ini menunjukkan kebesaran Allah SWT dan keutamaan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan-Nya.
Isra Mi'raj juga menguatkan keyakinan umat Muslim akan kekuasaan dan rahmat Allah SWT.
Selain itu, Isra Mi'raj juga mengandung pesan-pesan moral dan etika yang penting. Perjalanan ini mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya ketaatan, ketekunan, dan kesabaran dalam menjalani kehidupan.
Pesan-pesan ini tercermin dalam perintah Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW untuk melaksanakan shalat lima waktu sehari semalam.*** (Gardilla Apriliani)
