Ingin Dapat 6 Kehebatan Istighfar? Cukup Mudah Lakukan Ini Tiap Harinya

- 12 November 2023, 06:51 WIB
Dede Supriatna, pensiunan dan peserta Takhasus Kulliyatul Muballighin (TKM) Yayasan Assyakur Lingga
Dede Supriatna, pensiunan dan peserta Takhasus Kulliyatul Muballighin (TKM) Yayasan Assyakur Lingga /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Zikir yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah istighfar.

Menurut sebuah riwayat, nabi mengucapkan bacaan istighfar 100 kali setiap hari. Mengenai beristighfar ini Allah SWT telah berfirman dalam QS Ghafir 55.

“Bersabarlah, sesungguhnya janji Allah itu benar, mohonlah ampun untuk dosamu, dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi .

 

Imam an-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkar menukil sebuah riwayat dalam Shahih Muslim yang menyebut bahwa Rasulullah SAW beristighfar 100 kali dalam sehari.

Dari al-Gharr al-Muzanny RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda, "Sesungguhnya hatiku telah lalai, aku beristighfar dalam sehari sebanyak seratus kali."

Bacaan istighfar 100 kali yang diucapkan Rasulullah SAW termuat dalam Kitab Sunan Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah melalui hadits yang berasal dari Ibnu Umar RA.

Baca Juga: Manfaat dan Fadhilah Membaca Sayyidul Istighfar: Membersihkan Hati dan Mendapatkan Berkah Allah

Ia mengatakan telah menghitung doa Rasulullah SAW dalam suatu majelis, beliau SAW membaca 100 kali bacaan:
Artinya: "Ya Allah Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat atasku, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengasih."
Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan.

Muhammad Ainur Rasyid dalam buku Kaya Total dengan Ayat Kursi menukil sebuah hadits mengenai keutamaan membaca istighfar 100 kali dari Hudzaifah RA.

Ia berkata "Dulu lisanku biasa berbuat keji kepada keluargaku. Namun, aku tidaklah menganiaya yang lainnya. kemudian, aku menceritakan hal ini kepada Rasulullah SAW.

 

Beliau bersabda, 'Mana istighfarmu, wahai Hudzaifah? Sesungguhnya, aku selalu beristighfar kepada Allah setiap harinya sebanyak 100 kali dan aku juga bertaubat kepada-nya." (HR Ahmad)

Bacaan Istighfar yang Jadi Rajanya Istighfar
Imam an-Nawawi juga meriwayatkan dalam Shahih Bukhari mengenai bacaan istighfar yang disebut sebagai rajanya istighfar (sayyidul istighfar).

Dari Syaddad bin Uwais RA dari Nabi SAW bahwa: "Rajanya istighfar adalah kalimat yang diucapkan hamba Allah:

Artinya: 'Ya Allah, Engkau Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku atas janji dan ketentuan-Mu sekadar kemampuanku, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang aku perbuat dan aku mengakui segala kenikmatan yang telah Engkau berikan, aku juga mengakui dosa-dosaku, maka oleh karena itu ampunilah aku, sungguh tidak ada yang mampu memberikan ampunan kecuali Engkau.".

Baca Juga: Rutin Baca Setiap Hari, Inilah Rahasia Dibalik Kalimat Istighfar, Dapat Mendatangkan Ketenangan Batin

Dikatakan, orang yang membaca sayyidul istighfar pada siang hari dengan segala keyakinan, kemudian mati pada hari itu, maka baginya termasuk penghuni surga, dan bagi yang membacanya pada sebagian malam dengan segala keyakinan kemudian mati sebelum waktu fajar datang, maka dia termasuk penghuni surga. Dalam Islam Astaghfirullah berarti “Aku memohon ampunan kepada Allah”.

Membaca Istighfar merupakan salah satu cara umat Islam agar terhindar dari perbuatan dosa. Tidak ada batasan kapan dan dimana umat Islam harus membaca Istighfar, Kapanpun kalimat Astaghfirullah bisa dibaca agar terhindar dari segala hal yang berbuntut dosa.Berikut dakhsatnya Istigfar 100 kali sesuai sabda Rasullah SAW                :

  1. Dosanya Diampuni

Allah SWT berfirman : Dan mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.QS Al Muzzammil : 20. Sebab, setiap dosa meninggalkan noda hitam pada hati dan noda hitam itu bisa lenyap dengan istighfar.

 

  1. Dicintai Allah SWT

Istighfar bagi umat muslim adalah bertaubat kepada Allah SWT. Dan Allah SWT mencintai orang-orang yang bertaubat kepadanya. Rasulullah bersabda :  Orang yang bertaubat adalah kekasih Allah SWT. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang tidak mempunyai dosa.(HR. Ibnu Majah).

Allah SWT juga berfirman dalam Al-Quran: Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang menyucikan diri.(QS. Al-Baqarah  : 222).

  1. Urusannya Dimudahkan 

Rasulullah SAW bersabda : Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.(HR Abu Daud no. 1520 dan Ibnu Majah no. 3951, dan di-dha’if-kan oleh Albani).

Baca Juga: Subhanallah Ini Istimewanya Istighfar Kata Ustadz Adi Hidayat, Perbanyak Amalan Ini di Malam Nisfu Syaban

  1. Diangkat Derajatnya

Allah berfirman : Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS An-Nisa’ : 110).

  1. Hatinya Dibersihkan

Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.

  1. Ditambahkan Kekuatan

Allah SWT berfirman : Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa,’(QS Hud : 52).

 

Astaghfirullah, alladzi la ilaha illa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaih.  "Aku memohon ampun kepada Allah, Zat yang tidak ada sesembahan kecuali Dia”.***

Penulis, pensiunan dan peserta Takhasus Kulliyatul Muballighin (TKM) Yayasan Assyakur Lingga

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah