Kekuatan dalam Kehambaan:
Gus Baha mengajarkan bahwa kekuatan sejati terletak dalam kehambaan yang tulus. Saat kita mengakui kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia, doa kita menjadi lebih tulus dan rendah hati. Ini bukan hanya tentang ritual, tetapi tentang hubungan yang mendalam antara hamba dan Tuhannya.
Doa yang Membangun Hubungan:
Mungkin kita terbiasa mengingat Tuhan hanya saat melakukan ibadah, tetapi Gus Baha menyarankan agar doa menjadi teman sehari-hari kita. Bukan hanya di waktu ibadah, tetapi setiap saat kita merasa perlu meminta pertolongan atau petunjuk.
Penutup:
“Sebab, (Do'a) kita dikabulkan, bukan karena amal (kita), Tapi karena luasnya Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala!". Gus Baha.
Kita tidak dikabulkan karena amal kita, tetapi karena luasnya rahmat Tuhan. Artikel ini mengajak pembaca untuk merefleksikan hubungan kita dengan Tuhan melalui pengajaran Gus Baha.
Baca Juga: Mengenali 7 Tanda Tubuh Penuh Gula: Waspadai Gejalanya untuk Kesehatan Anda
Kehambaan yang tulus dan doa yang tulus adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup ini.
Jadi, mari bersama-sama membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan melalui kehidupan yang penuh kehambaan dan doa yang tulus.***