Kekuatan Doa dan Kehambaan: Berikut Pembelajaran dari Gus Baha

- 11 November 2023, 14:11 WIB
Ilustrasi, Kekuatan Doa dan Kehambaan: Pembelajaran dari Gus Baha/freepik/ jcomp
Ilustrasi, Kekuatan Doa dan Kehambaan: Pembelajaran dari Gus Baha/freepik/ jcomp /

JURNAL SOREANG - Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali mengalami kejadian yang membuatnya merasa terjatuh atau kehilangan arah. 

Dalam upaya mencari ketenangan dan kekuatan, banyak dari kita mengamalkan ritual keagamaan, seperti membaca istighfar atau laa ilaha illallah sebanyak 1000 kali. 

Namun, apakah kita seringkali merasa bahwa doa yang kita panjatkan seharusnya langsung dikabulkan?

Baca Juga: 14 Trik Melakukan Live Streaming di Platform Ecommerce Biar Produk bisa Dibanjiri Pembeli!

Kelelahan dalam Pencarian Kepastian:

Terlalu sering, kita merasa layak mendapatkan keberkahan setelah berbagai amalan dan ritual keagamaan. 

Namun, Gus Baha mengingatkan kita untuk tidak melibatkan ego dalam doa. Kita seringkali lupa bahwa kita hanyalah hamba yang lemah di hadapan Tuhan.

Pertanyaan tentang Hak dan Kehendak Tuhan:

Mengapa kita berbicara tentang 'harus' dalam doa? Gus Baha mengajarkan bahwa menempatkan ekspektasi terlalu tinggi pada doa hanya akan menambah beban spiritual kita. 

Sebaliknya, kita harus memahami bahwa kita bukanlah siapa-siapa di hadapan Sang Pencipta.

Baca Juga: Sagittarius: Jangan Bermalas-malasan Jika Tak Ingin Hal Buruk Terjadi! Ramalan Zodiak Karier 11 November 2023

Kekuatan dalam Kehambaan:

Gus Baha mengajarkan bahwa kekuatan sejati terletak dalam kehambaan yang tulus. Saat kita mengakui kelemahan dan keterbatasan kita sebagai manusia, doa kita menjadi lebih tulus dan rendah hati. Ini bukan hanya tentang ritual, tetapi tentang hubungan yang mendalam antara hamba dan Tuhannya.

Doa yang Membangun Hubungan:

Mungkin kita terbiasa mengingat Tuhan hanya saat melakukan ibadah, tetapi Gus Baha menyarankan agar doa menjadi teman sehari-hari kita. Bukan hanya di waktu ibadah, tetapi setiap saat kita merasa perlu meminta pertolongan atau petunjuk.

Penutup:

“Sebab, (Do'a) kita dikabulkan, bukan karena amal (kita), Tapi karena luasnya Rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala!". Gus Baha.

Kita tidak dikabulkan karena amal kita, tetapi karena luasnya rahmat Tuhan. Artikel ini mengajak pembaca untuk merefleksikan hubungan kita dengan Tuhan melalui pengajaran Gus Baha.

Baca Juga: Mengenali 7 Tanda Tubuh Penuh Gula: Waspadai Gejalanya untuk Kesehatan Anda

Kehambaan yang tulus dan doa yang tulus adalah kunci untuk mendapatkan keberkahan dalam hidup ini. 

Jadi, mari bersama-sama membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan melalui kehidupan yang penuh kehambaan dan doa yang tulus.***

Editor: Yoga Mulyana

Sumber: Instagram


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah