JURNAL SOREANG - Sudah menjadi topik perdebatan dan perhatian musiman di kalangan umat Islam, mengenai pelaksanaan puasa Arafah dan tarwiyah yang mungkin berbeda dengan Arab Saudi.
Ketimpangan tersebut seringkali diakibatkan oleh rukyah yang teratur di setiap negara.
Namun, seperti diketahui, puasa Arafah menurut sunnah lebih diprioritaskan.
Banyak yang meyakini bahwa puasa Arafah adalah hari wukuf bagi jamaah, oleh karena itu bagi mereka cukup dengan merayakan tanggal sembilan penanggalan Arab Saudi di bulan Zulhijjah.
Baca Juga: Hari Raya Idul Adha Sebentar Lagi, Berikut Manfaat Puasa Sunah Bagi Kesehatan Manusia
Ada juga yang berpendapat dengan penekanan bahwa puasa Arafah itu tepat pada tanggal 9 Dzulhijah. Maka memungkinkan berbeda pelaksanaannya dengan negara lain karena bedanya rukyah.
Hal itu pun berimplikasi pada hari sebelum Arafah, yang menyebut hari sebelum Arafah adalah tarwiyah dan disunnahkan untuk berpuasa.
Maka dalam hal ini pun yang menjadi problematika, apakah puasa Arafah itu terpatok pada tanggal 9 Dzulhijah atau apakah jatuh pada sebagaimana para jamaah haji di Arab Saudi melaksanakan thawaf?
Puasa Arafah dianjurkan untuk dilaksanakan bagi umat Islam yang sedang tidak menunaikan ibadah haji, dengan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits riwayat Muslim.