Lima hal yang menjadikan puasa seseorang batal (pahalanya) di antaranya adalah berdusta, ghibah, namimah, melihat dengan syahwat, dan sumpah palsu.
Berdusta atau berbohong adalah salah satu dari perilaku tercela karena mengucapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan fakta atau keadaan yang sebenarnya. Misalnya seseorang yang berkata A padahal faktanya tidak A melainkan B.
Baca Juga: Bagaimana Menyempurnakan Puasa? Ini Dia 4 Cara Meningkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadhan
Ghibah atau menggunjing adalah menceritakan fakta keburukan orang lain dibelakangnya karena ketidak sukaannya. Misalnya seseorang yang menggambarkan sifat buruk temannya untuk menjelekkan agar orang yang diajak bicaranya ikut tidak menyeukainya.
Namimah adalah sikap tercela yang menggambarkan adu domba antar saudaranya untuk mengundang ujaran kebencian dan permusuhan
Melihat disertai syahwat, yakni sikap dimana pandangan seseorang yang melihat lawan jenisnya dipenuhi dengan syahwat (suatu keinginan dimana jiwanya cenderung pada hal yang membuatnya senang) atau hawa nafsu yang dikuasai oleh syaitan yang mendorong pada kemaksiatan.
Baca Juga: Menyempurnakan Puasa: Ini Dia 4 Cara Meningkatkan Kualitas Ibadah di Bulan Ramadan
Sumpah palsu merupakan suatu perbuatan yang termasuk pada dosa besar karena seseorang yang menghalalkan sumpah demi sesuatu yang dipegangnya dengan menggunakan nama Allah.
5 hal tersebut dalam kitab bidayatul hidayah dapat membatalkan (pahala) puasa. Jelas kelima hal tersebut membatalkan puasa, meskipun orang yang melakukannya itu telah menahan makan dan minum seharian.
Karena puasa secara maknawinya adalah menahan. Selain menahan makan dan minum selama seharian juga disaat itu pula menahan dari godaan hawa nafsu atau syahwat yang dapat menjerumuskan pada prilaku maksiat.