Shalat Tarawih yang Ditutup dengan Witir, Bolehkah Tahajud di Malam Harinya? Begini Jawaban Ustadz Adi Hidayat

- 28 Maret 2023, 14:07 WIB
Ilustrasi pelaksanaan shalat witir yang disebut sebagai penutup dari shalat.
Ilustrasi pelaksanaan shalat witir yang disebut sebagai penutup dari shalat. /Pexels.com/Gabby K//

 

JURNAL SOREANG — Masih banyak pro-kontra yang terjadi tentang pelaksanaan shalat witir yang disebut sebagai penutup dari shalat.

Banyak yang menyebut, ketika orang setelah shalat tarwih melaksanakan witir, maka tidak bisa melaksanakan shalat Tahajud lagi. Ada pula yang berpendapa sebaliknya.

Dalam satu kesempatan ceramah dari Ustadz Adi Hidayat, yang dikutip dari kanal YouTube Qultum TV, salah satu jamaah mempertanyakan hal tersebut.

Baca Juga: Simak! Ibu Menyusui yang Tidak Berpuasa, Harus diganti Qadha atau Fidyah? Begini Penjelasan KH Aceng Zakaria

Dirinya bertanya, apakah shalat witir bisa diterjemahkan sebagai penutup shalat? Sehingga ketika di bulan Ramadan, merasa ragu untuk melaksanakan shalat witir setelah tarawih.

Jamaah ini penasaran apakah setelah melaksanakan witir setelah shalat Isya dan tarwih dan ditutup dengan witir, orang tidak bisa shalat lagi. Apakah itu ada dalilnya?

Ustadz Adi Hidayat kemudian memberikan jawabannya. Beliau mengatakan, apa itu witir? dari bahasa, witir itu artinya segala yang ganjil.

Baca Juga: Kabar Gembira! Buruh Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak Bisa Mudik Gratis

“Para ulama memahami bahwa witir ini, dengan dua pendekatan,” katanya.

Pendekatan yang pertama, jelas Ustadz Adi Hidayat adalah pendekatan yang disepakati
witir adalah penutup dari shalat yang ditunaikan.

“Jadi kalau kita witir di malam setelah shalat isya atau tarwih di bulan ramadhan, artinya kita menutup shalat, shalat terakhir yang ditunaikan di malam hari untuk menutup rangkaian shalat kita, Jelas yah?” Jelasnya.

Baca Juga: Rekomendasi 8 Tempat Bukber di Bandung AYCE, Hotel Rating Tinggi

Dirinya melanjutkan, “Jadi misal sudah tarwih, kemudian witir, maka sudah, selama malam, sudah tidak ada lagi shalatnya. Malamnya hanya diisi dengan dzikir dan tilawah atau amalan lainnya,”

Jadi orang dengan pemahaman seperti ini, menurut Ustadz Adi Hidayat, ketika dia ingin melaksanakan shalat malam (Tahajud), dia tidak witir dulu.

“Setelah tarwih, tidak witir dulu, nanti setelah salat tahajud barulah witir,” sebutnya.

Pemahaman ulama yang kedua, yang terdapat perbedaannya apa, perbedaannya witir adalah rangkain untuk menutup shalat-shalat yang sebelumnya.

Baca Juga: Persahabatan Internasional : Maroko Diprediksi akan Seri 1-1 Hadapi Peru                                      

Tp dia bisa dibuka kembali. Jadi menutup yang sebelumnya, membuka yang baru. Jadi bukan berarti setelah witir itu ngga bisa salat lagi.

“Misalnya shalat dari subuh sampai isya sampai malam saya tahajud dan saya ingin tutup rangkaian tahajud saya hingga ke subuh tadi maka penutupnya itu witir. Tutup selesai untuk hati ini. Jadi witir menandakan shalat yang saya laksanakan seharian saya tutup semuanya,” tuturnya.

“Kalau saya ingin membuka yang baru lagi untuk yang selanjutnya boleh nggak? Boleh, sah sah saja,” pungkas Adi Hidayat.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube Qultum TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x