Network
JURNAL SOREANG - Ramalan menjadi hal yang hangat diperbincangkan disetiap waktu terutama jika menjelang awal tahun, banyak yang memprediksi macam-macam dari mulai jodoh sampai dengan keuangan hingga berbicara mengenai bencana.
Ramalan sendiri berkaitan dengan hal yang tidak nyata atau gaib. Menurut Quraish Shihab gaib sendiri terbagi menjadi dua yaitu gaib hakiki atau gaib yang hanya tuhan yang tahu contohnya yaitu kiamat dan jika ada yang meramalkan hal tersebut tentu tidak boleh dipercaya.
Selanjutnya ada yang disebut dengan gaib nisbi, gaib nisbi sendiri bermacam-macam. Contohnya ada manusia yang mengetahui hal gaib dan ada juga manusia yang tidak tahu hal gaib. Dan ada juga yang disebut gaib hari ini tidak akan diketahui namun besok menjadi diketahui. Ini juga disebut dengan gaib nisbi.
Baca Juga: Negara ke 4 dengan Sistem Pendidikan Terbesar di Dunia, Bagaimana Kondisi Pendidikan di Indonesia?
Berbicara mengenai ramalan sendiri banyak sekali yang meramal melalui mimpi. Contoh seperti mimpi gigi tercabut akan ada yang meninggal. Namun patut diketahui bersama-sama juga bahwasannya mimpi itu bisa berasal dari tuhan, diri sendiri, bahkan syaitan. Hanya bisa diketahui asalnya dari mana setelah mimpi tersebut terjadi.
Penafsir mimpi sendiri tidak sembarangan, karena perlu diketahui ada ilmu serta buku yang memang mempelajari tentang mimpi. Meski sebenarnya buku tersebut tentu hanya bersifat sebuah dugaan saja. Pada akhirnya hal yang wajib dipercaya adalah al-Qur’an dan hadist saja.
Mimpi yang baik biarkanlah menjadi doa yang baik. Dan jika mengalami mimpi buruk jangan sampai gara-gara mimpi tersebut menjadikan pesimis, tentu juga jangan menceritakan mimpi kepada orang lain.
Jika mendatangi penafsir mimpi maka penafsir tersebut akan memberi tahu hal-hal baik dan enggan memberitahu hal-hal buruk.
