Asal Usul Hari Ulang Tahun Jogja, Kenapa Tanggal 7 Oktober Yah? Simak Ulasannya!

- 8 Oktober 2022, 14:56 WIB
Asal usul Hari Ulang Tahun Jogja / TouTube @Seno Journey /
Asal usul Hari Ulang Tahun Jogja / TouTube @Seno Journey / /

JURNAL SOREANG - Setiap tahunnya Ulang Tahun Jogja diperingati setiap tanggal 7 Oktober.

Padahal, Ulang Tahun Jogja tersebut bukan berdasarkan lahirnya Kota Yogyakarta ditinjau dari sejarahnya.

Yang mengundang pertanyaan, Ulang Tahun Jogja diperingati setiap tahunnya di tanggal 7 Oktober, begini lebih jelasnya.

Baca Juga: Abaikan Tawaran Kontrak, Lionel Messi Pilih Fokus di Piala Dunia 2022 Qatar Bersama Timnas Argentina

Dilansir YouTube Seno Journey, pada kenyataannya mengenai Ulang Tahun Jogja jika dikaitkan dengan didirikannya Yogyakarta tidak ada yang tahu pasti kapan Kota Yogyakarta didirikan.

Untuk nama Kota Yogyakarta sendiri banyak yang menyebut Kota pelajar, Jogja, Yogya, dan sebutsn Ngayogyakarta Hadiningrat.

Dahulu, sebelum resmi menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta(DI Yogyakarta), Kota Yogyakarta lahir ketika ada Perjanjian Gianti pada Tanggal 13 Februari 1755.

Baca Juga: Gelandang Persib Bandung Abdul Aziz Berniat Lanjutkan S2, Ambil Jurusan Apa?

Mengenai perjanjian tersebut ditandatangani Belanda yakni Gubernur Nicholas Hartingh atas nama Gubernur Jendral Jacob Mossel.

Berisi Negara Mataram terbagi dua:

1. Hak Kerajaan Surakarta
2. Hak Pangeran Mangkubumi.

Baca Juga: 7 Fakta Hattrick di Piala Dunia, Dari Pele, Terbanyak Hingga Hari Minggu

Dengan adanya perjanjian tersebut Pangeran Mangkubumi diakui menjadi Raja dari setengah daerah Pedalaman Kerajaan Jawa.

Mangkubumi diberi Gelar Sultan Hamengku Buwono Senopati Ing Alega Abdul Rachman Sayidin Panatagama Khalifatullah.

Kemudian ia menetapkan daerah Mataram tersebut dengan nama Ngayogyakarta hadiningrat yang beribukota di Ngayogyakarta (Yogyakarta).

Baca Juga: Liga Inggris : Sports Mole Prediksi Arsenal Imbang 2-2 Sambut Liverpool              

Ketetapan ini diumumkan pada 13 Maret 1755.

Kraton Ngajogjokarto saat Sultan Hamengku Buwono I belum mempunyai istana tetap.

Sehingga ia pun bertahta di pesanggrahan di wilayah Gunung Gamping, istananya disebut Ngambar Ketawang.

Baca Juga: Tak Disanksi FIFA! Presiden Jokowi Ungkap 5 Poin untuk Sepak Bola Indonesia Usai Insiden Stadion Kanjuruhan

Terhitung sejak 9 Oktober 1755 Sultan Hamengku Buwono I tinggal di sana, selama setahun, Sri Sultan Hamengku Buwono I lalu mencari lokasi untuk istana barunya.

Ketika itulah, Sultan Hamengku Buwono I menemukan hutan beringan, lalu disanalah, Kraton Ngajogjokarto Hadiningrat didirikan.

Kerajaan baru pun akhirnya berdiri disana lalu, Ia mulai menempati istana tersebut pada Kamis Paing, 7 Oktober 1756.

Baca Juga: Mengulas Sosok Arkhan Kaka, Striker Timnas Indonesia U17 yang Disebut Fans sebagai Titisan Bambang Pamungkas

Kemudian, setelah Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII.

Menerima piagam pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi DIY dari Presiden RI ke-1 Sukarno.

Selanjutnya pada tanggal 5 September 1945 beliau mengeluarkan amanat yang menyatakan bahwa daerah Kesultanan dan daerah Pakualaman merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian dari Republik Indonesia menurut pasal 18 UUD 1945.

Baca Juga: Baim Wong Ungkap Alasan Membuat Konten Prank Laporan KDRT, Mau Tahu?

Pada tanggal 30 Oktober 1945, beliau mengeluarkan amanat kedua yang menyatakan bahwa pelaksanaan Pemerintahan di Daerah Istimewa Yogyakarta akan dilakukan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono IX dan Sri Paduka Paku Alam VIII bersama-sama Badan Pekerja Komite Nasional.

Nah, karena Kerajaan yang dahulunya hutan beringin yang dijadikan Kerajaan pada 7 Oktober 1756, maka sampai sekarang, masyarakat memperingati tanggal itu sebagai hari lahirnya kota Yogyakarta.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x