Bisa jadi ini menyangkut fisik, emosi, perhatian, pendidikan, atau perilaku.
3. Perselingkuhan juga bisa muncul akibat tekanan lingkungan, seperti teman atau keluarga.
4. faktor teknologi informasi dengan akses semakin mudah, luas dan cepat juga bisa menyebabkan perselingkuhan.
Dunia internet dan ponsel bisa menghubungkan jutaan manusia dari seluruh penjuru dunia sehingga bisa jadi ada dampak negatif berupa selingkuh.
"Perselingkuhan yang terjadi di antara pasangan suami istri seharusnya tidak boleh melibatkan anak," kata psikolog Kasandra Putranto.
Dalam kacamata Kasandra, dampak yang dirasakan oleh anak yang terpapar perselingkuhan bisa bervariasi.
Dampak selingkuh orangtua kepada anak tergantung dari usia dan kualitas mental anak, kondisi konflik perselingkuhan dan intervensi.
"Umumnya anak-anak korban perselingkuhan memiliki ciri khas CEN (Childhood Emotional Negligence) karena orangtua sibuk selingkuh dan berantem, jadi kebutuhan emosional anak tidak cukup terpenuhi," kata Kasandra dilansir dari Antara.