Network
JURNAL SOREANG - Melakukan hubungan intim suami dan istri merupakan salah satu cara untuk menambah keharmonisan keluarga.
Buya Yahya dalam ceramahnya menjelaskan mengenai hukum seorang suami yang menolak ajakan berhubungan intim dengan istrinya seperti dikutip dari Youtube Al Bahjah.
Ketika sesi pertanyaan ada yang melontarkan pertanyaan bagaimana kalau istrinya mengajak duluan hubungan suami istri tetapi suami seperti ogah-ogahan sampai-sampai istri berburuk sangka, jangan-jangan suami punya selingkuhan apa suami itu berdosa.
Baca Juga: Rumor Pelatih Papan Atas Korsel Kim Do Hoon Akan Segera Merapat ke Persib, Bojan Malisic Ungkap Ini?
Buya Yahya menjawab hancurnya rumah tangga itu dari prasangka, prasangka itu adalah dosa sehingga jika kalau orang punya prasangka buruk ini Paling repot.
Jika dijelaskan pun orang yang sudah memiliki prasangka buruk maka akan melihat yang tidak jelas. Maka jangan biasa dengan prasangka buruk.
Hal ini mungkin adalah nasehat buat semuanya karena hubungan intim suami istri itu memang Jangan dianggap hal sepele.
Baca Juga: 4 Sayuran Terbaik untuk Membantu Program Diet, Bikin Berat Badan Turun dan Hilangkan Perut Buncit
Disamping semuanya harus bisa saling mengerti saling, menghargai, dan juga ada kiat untuk saling menyenangkan pasangan.
Ada hal yang harus difahami disaat ada pasangan kok, ternyata ogah-ogahan untuk melakukan gubungan intim, maka pertama kali yang harus kita dikoreksi adalah diri kita.
Buya Yahya juga menambahkan, mungkin disaat iatri mengajak bercinta suami itu adalah bukan di waktu yang tepat, atau suami sedang dapam keadaan capek.
Baca Juga: 16 Cara Diet Menurunkan Berat Badan Tanpa Harus Olahraga, Inilah Cara Sederhana Melakukannya
Mungkin saja suami tidak mau bercinta dengan istri karena si istri tidak menjaga dirinya dengan baik, atau tidak membuat suasana romantis bisa jadi itu yang membuat suami ogah-ogahan bercinta dengan istrinya.
hendaknya seseorang tuh dalam urusan-urusan yang sangat pribadi khusus itu memang betul-betul punya kiat untuk tadi yang kita sebutkan menyenangkan pasangan, bukan egois untuk menyenangkan diri sendiri.
Buya Yahya menambahkan laki-laki disaat capek pikiran ada dua model disaat capek pikiran dia ingin melampiaskan dengan cara hubungan intim dengan isrti.
Tetapi ada diantara mereka yang juga sama seperti wanita disaat capek pikiran ada di Dingin enggak bisa berupa melayani.
Jadi istri dan suami harus bisa memahmi kaekter masing-masing agar tidak terjadi kesalah pahaman dan prasngka buruk.
Buya Yahya juga menjelaskan disisi jika ada pasangan menginginkan sesuatu jika dalam bahasa kasih atau bahasa Cinta ini dia bukan ia bukan seorang suami mengajak istrinya melakukan hubungan intim tau Seorang Istri mengajak suaminya jangan di anggap beban.
Bagi sang suami hendaknya disaat seorang istri mengajaknya bercinta maka ada baiknya suami bisa menunaikan hajat istrinya.***
