Network
Baca Juga: Roy Shakti: Penipuan Mengatasnamakan Bank Memakai Iklan Bersponsor, Jangan Pernah Kasihkan OTP
"Ini memahaminya adalah sebagai motivasi, jadi tentang hewan kurban menjadi tunggangan di akhirat itu ada dalam kitab." " ujar Ustadz Abdul Shomad
"Tetapi memahaminya secara aqli nanti membuat orang jadi ikhtilaf, karena maksud dari hadist ini adalah memotivasi." ujar Ustadz Abdul Shomad
"Membuat kita semangat, sehingga kalau di dunia saja kita tidak enak jika berjalan kaki, apalagi nanti di akherat." ujar Ustadz Abdul Shomad
"Adapun yang kita alami di akhirat itu, tidak pernah dilihat mata, tidak pernah di dengar telinga, tak pernah terlintas di hati manusia." ujar Ustadz Abdul Shomad
Baca Juga: Jadi Rebutan! Statistik Kylian Mbappe di Piala Dunia, Pantesan Real Madrid Ngebet Banget
Sedangkan mengenai fadilah berkurban Ustadz Abdul Shomad menjawab dengan hadist berikut :
Daripada Aisyah RA, bahawa Nabi SAW bersabda:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ، إِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا، وَأَنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ الأَرْضِ، فَطِيبُوا بِهَا نَفْسًا
Maksudnya: “Tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak adam pada hari al-Nahr (Raya Aidiladha) yang lebih dicintai oleh Allah selain daripada menumpahkan darah (binatang korban). Sesungguhnya ia akan datang pada hari Kiamat dengan tanduknya, bulunya dan kukunya dan sesungguhnya darah tersebut akan sampai kepada redha Allah SWT sebelum ia jatuh ke bumi. Maka, bersihkanlah jiwa kamu (dengan berkorban).” [Riwayat al-Tirmizi (1493)][Imam al-Tirmizi menghukum hadith ini sebagai hasan gharib].***
