10 Ular Paling Mematikan di Dunia, Nomor 1 Bisa Melenting ke Udara Sebelum Menggigit Korbannya

- 23 Juni 2022, 16:30 WIB
Salah satu pulau di Brasil dipenuhi ular berbisa, pulau ular atau Ilha da Queimada Grande./ instagram @motivandohumano
Salah satu pulau di Brasil dipenuhi ular berbisa, pulau ular atau Ilha da Queimada Grande./ instagram @motivandohumano /

Ular panjang ini dilahirkan dengan dua hingga tiga tetes racun di setiap taringnya, jadi mereka adalah penggigit yang mematikan sejak awal.

Baca Juga: Juhe Diringkus Setelah Videonya Viral Ketika Mengancam Kepala DInas PUPR KBB dengan Ular Sanca

Pada usia dewasa, mereka dapat menyimpan hingga 20 tetes di masing-masing taring mereka, menurut Taman Nasional Kruger. Tanpa pengobatan, gigitan ular Afrika ini hampir selalu mematikan.

Inilah yang dilakukan racun mamba hitam pada tubuh Anda: Setelah disuntikkan, racun tersebut mengganggu aktivitas di persimpangan di mana saraf dan otot terhubung, mengakibatkan kelumpuhan, Ryan Blumenthal, dari University of Pretoria, melaporkan dalam The Conversation.

Karena racunnya juga bersifat kardiotoksik, dia dapat menyebabkan serangan jantung. Itulah kasus seorang pria Afrika Selatan yang digigit oleh mamba hitam di jari telunjuknya, Blumenthal melaporkan.

Pada saat dia sampai di rumah sakit, dalam waktu 20 menit, dia sudah mengalami serangan jantung. Meskipun dokter merawatnya dengan antivenom, pria itu akhirnya meninggal beberapa hari kemudian, kata Blumenthal.

Baca Juga: Love ft Marriage and Divorce Season 3 Episode 15: Seo Ban Bermimpi Melihat Ular yang Besar

Para ilmuwan tidak yakin berapa banyak orang yang terbunuh setiap tahun oleh mamba hitam, tetapi Blumenthal memperkirakan ular itu bertanggung jawab atas jumlah kematian terkait ular terbesar di Afrika selatan.

9. Fer-de-lance.

Fer-de-lance adalah ular beludak dari Amerika Tengah dan Selatan. Gigitan dari fer-de-lance (Bothrops asper) dapat mengubah jaringan tubuh seseorang menjadi hitam saat mulai mati, menurut sebuah makalah tahun 1984 yang diterbitkan dalam jurnal Toxicon.

Pit viper ini, yang hidup di Amerika Tengah dan Selatan dan panjangnya antara 3,9 dan 8,2 kaki (1,2 dan 2,5 m) dan berat hingga 13 pon (6 kg).

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Livescience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x