10 Ular Paling Mematikan di Dunia, Nomor 1 Bisa Melenting ke Udara Sebelum Menggigit Korbannya

- 23 Juni 2022, 16:30 WIB
Salah satu pulau di Brasil dipenuhi ular berbisa, pulau ular atau Ilha da Queimada Grande./ instagram @motivandohumano
Salah satu pulau di Brasil dipenuhi ular berbisa, pulau ular atau Ilha da Queimada Grande./ instagram @motivandohumano /

Dia bertanggung jawab atas sekitar setengah dari semua keracunan racun gigitan ular di Amerika Tengah, menurut sebuah studi tahun 2001 yang diterbitkan dalam jurnal Toxicon.

Baca Juga: Mistis dan Horor! Kisah Asal Usul Badarawuhi Sosok Manusia Setengah Siluman Ular di Film KKN Desa Penari

Karena bisa fer-de-lance mengandung antikoagulan (zat yang menghambat pembekuan darah), gigitan ular ini bisa menyebabkan seseorang mengalami pendarahan.

Dan jika itu tidak membuat Anda takut, pertimbangkan ini: Seekor betina ular ini dapat melahirkan 90 anak yang ganas, menurut Universitas Kosta Rika.

8. Boomslang.

Racun ular Boomslang menyebabkan korban mengalami pendarahan internal.Sekitar 24 jam setelah ibu jari digigit oleh boomslang remaja (juga disebut ular pohon hijau Afrika Selatan), herpetologis Karl Patterson Schmidt meninggal.

Hal itu karena pendarahan internal dari mata, paru-paru, ginjal, jantung dan otaknya, para peneliti melaporkan pada tahun 2017 di jurnal Biochimica et Biophysica Acta. Ular itu telah dikirim ke Schmidt di The Field Museum di Chicago untuk diidentifikasi.

Baca Juga: Om Hao Tunjukkan Gambar Sosok Badarawuhi, Siluman Ular yang ada di Film KKN di Desa Penari, Benarkah Kisahnya?

Seperti orang lain di lapangan pada saat itu (1890), Schmidt percaya bahwa ular taring belakang seperti boomslang (Dispholidus typus) tidak dapat menghasilkan dosis racun yang cukup besar untuk berakibat fatal bagi manusia. Mereka salah.

Boomslang, yang dapat ditemukan di seluruh Afrika tetapi hidup terutama di Swaziland, Botswana, Namibia, Mozambik dan Zimbabwe, adalah salah satu yang paling berbisa dari yang disebut ular taring belakang, menurut Museum Zoologi Universitas Michigan.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Livescience


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x