Bulan Syawal Bulan Tepat untuk Menikah, Para Jomblo Harap Bersabar di Syawal Ini Belum Nikah

- 3 Mei 2022, 22:24 WIB
Potret saat Doni Salmanan dan Mantan Istrinya Gigi Ruwanita Menikah di tahun 2019/Tangkapan layar youtube Uya Kuya Tv
Potret saat Doni Salmanan dan Mantan Istrinya Gigi Ruwanita Menikah di tahun 2019/Tangkapan layar youtube Uya Kuya Tv /

 JURNAL SOREANG – Menikah disebut juga iabdah terpanjang, menikah merupakan penyempurna ibadah

Dari Anas bin Malik, bahwa Nabi Saw. bersabda: “Ketika seorang hamba menikah, berarti dia telah menyempurnakan setengah agamanya, maka bertaqwalah kepada Allah pada setengah sisanya”.

Selain itu menikah merupakan solusi untuk mereka yang ingin menjaga kemaluan dan menundukkan pandangannya. Nabi Saw. bersabda: “Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki kemampuan, maka menikahlah, karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, maka berpuasalah karena puasa itu bagai obat pengekang baginya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Baca Juga: Disunnahkan Menikah di Bulan Syawal, Berikut Syarat Sah Nikah Dalam Islam, Sudah Siapkah Kalian?

Jelang pernikahan atau bagi muda – mudi yang sudah mempunyai pasangan yang siap dihalalkan tentunya bulan ini adalah bulan yang tepat.

Dalam perkawinan mesti diperhatikan tentang syarat dan rukun perkawinan, agar perkawinan tersebut menjadi sah, meskipun perkawinan telah memenuhi seluruh syarat dan rukun perkawinan, belum tentu perkawinan tersebut sah, karena masih tergantung pada satu hal, yaitu perkawinan

itu telah terlepas dari segala hal yang menghalanginya. Halangan perkawinan dalam Islam disebut dengan mahram.

Bulan Syawal menjadi bulan yang nabi sunnahkan untuk menikah, namun tak sedikit masyarakat yang menganggap ini bulan yang panas atau kurang baik.

Baca Juga: Syawal Identik dengan Nikah, Calon Pengantin Kalian Harus Tahu ini Sebelum Menikah

Dikutip dari kanwilkemenagkalteng.go.id inilah ketentuan menikah dibulan syawal.

Memasuki bulan Syawal, konon masih ada persepsi di masyarakat kita atau ada anggapan kurang baik untuk menikah di bulan Syawal, karena akan berdampak kurang terhadap kehidupan berumah-tangga.

Sebab dianggap sebagai bulan panas sehingga rumah tangga mempelai nantinya tidak rukun, atau dianggap sebagai bulan yang kurang baik, karenanya mempelai nantinya susah berusaha dan akan mengalami kesulitan hidup.

Alasan ini karena masih diyakini oleh sebagian kecil masyarakat bahwa menikah diantara dua hari raya tersebut adalah tidak baik, sehingga akan membawa dampak negatif dikemudian hari.

Baca Juga: Andhika Kangen Band, Sosok yang Rendah Hati dan Membumi. Duda Tajir Ini Akan Menikah Lagi Tahun 2024?

Bagi kelangsungan rumah tangga si mempelai, sehingga rezekinya akan terjepit pula, susah berusaha, dan akan mengalami kesulitan hidup.

Wajar apabila di wilayah-wilayah tertentu berdampak terjadi penurunan jumlah pernikahan di bulan Syawal.

Sementara menurut Nabi Muhammadi SAW Sunah Menikah di Bulan Syawal berikut penjelasanya.

Dalam kitab Al-Bidayah wa an-Nihayah, Ibnu Katsir menjelaskan bahwa Nabi Saw. menikahi Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua Ied (bulan Syawal termasuk di antara Iedul Fitri dan Iedul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian.

Baca Juga: Drakor! Love ft Marriage and Divorce Season 3 Episode 13: Si Eun Menikah dengan Seo Ban

Mereka beranggapan bahwa unta betina mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha) pada bulan Syawal sebagai tanda unta betina tidak mau dan enggan untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang mendekat, maka para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para wali pun enggan menikahkan putri mereka.

Bulan Syawal dijadikan waktu disunahkannya menikah ditujukan untuk menghilangkan kepercayaan orang-orang Arab Jahiliyah yang menganggap bahwa pernikahan di bulan Syawal.adalah sebuah kesialan dan akan berujung dengan perceraian.

Sehingga para orangtua atau wali tidak ingin menikahi putri-putri mereka begitu juga para wanita tidak mau dinikahi pada bulan tersebut.

Baca Juga: Ini Alasan Dinan Fajrina Mantap Menikah dengan Affiliator Binary Option Doni Salmanan, Karena Harta?

Untuk menghilangkan kepercayaan menyimpang tersebut, pernikahan di bulan Syawal pun dijadikan sebagai ibadah sebagai sunnah Nabi Saw.

Hadis fi’liyah di atas pun dijadikan sebagai anjuran untuk menikah dan menikahkan di bulan Syawal, mematahkan keyakinan atau anggapan sial terhadap sesuatu yang bisa menjerumuskan seseorang kepada kesyirikan.

Salah satu misi Nabi Saw. adalah menghapus keyakinan yang salah dari masyarakat Arab Jahiliyah.

Oleh sebab itu, sangat dianjurkan menikah pada bulan Syawal sebagai bentuk ibadah menjalankan sunah Nabi Muhammad Saw.

Baca Juga: Resmi Menikah, Brooklyn Beckham dan Nicola Peltz Mantap Menambah Nama Belakang Mereka

Sebagaimana hadis berikut:

"Ummul Mukminin ‘Aisyah ra., ia menuturkan bahwa Rasulullah Saw. menikahiku (Siti Aisyah) pada bulan Syawal dan tinggal bersamaku pada bulan Syawal. Lalu adakah di antara isteri Rasulullah Saw. yang lain yang lebih beruntung di sisi beliau daripada aku.

Para Ahli Riwayat mengemukakan bahwa: Adalah `Aisyah senang sekali menikahkan perempuan pada Bulan Syawal. Hadis ini dapat dilihat pada beberapa kitab hadis: (1) Shahih Muslim, No.1423, Juz I. Kitab an-Nikah, (2) Sunan At-Tirmidzi, No.1093, kitab an-Nikah, (3) Sunan An-Nasa’i kitab an-Nikah, (4) Sunan Ibnu Majah, No. 1990, kitab an-Nikah, (5) Sunan Ad-Darimi, No 2211, kitab an-Nikah, dan (6) Musnad Imam Ahmad bin Hambal No. 23751.

Mengenai hadis ini maka Imam An-Nawawi ra., dalam Kitab Tuhfatul Ahwadzi, dalam komentarnya menjelaskan bahwa hadis ini berisikan anjuran menikah di bulan Syawal.

Baca Juga: Wow! Akan Segera Menikah, Intip 16 Film yang Pernah Dibintangi Hyun Bin

Aisyah bermaksud dengan ucapannya ini adalah untuk menolak tradisi/kebiasaan (masyarakat pada zaman) Jahiliyah dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.

Ini adalah suatu kebathilan yang tidak memiliki dasar. Mereka meramalkan demikian adalah karena kata Syawal mengandung arti menanjak atau tinggi.

Jadi kalau masih ada masyarakat yang berpendapat bahawa kurang baik atau bahkan melarang menikah di bulan Syawal antara dua hari rayaa dalah pendapat yang sangat keliru.

Karena tidak sesuai dengan hadis Nabi Saw. dan praktik beliau sendiri yang menikah dengan Aisyah pada bulan Syawal tersebut.

Baca Juga: Perhatikan! Inilah Pantangan Calon Pengantin Sebelum Menikah, Begini Penjelasan Menurut Dewi Sundari

Islam sendiri menganggap pernikahan adalah perkara yang sakral karena dilaksanakan atas nama Allah Swt., halal dan baik untuk langkah awal membangun keluarga.

Oleh karena itu kalau masih ada yang menganggapnya kurang baik menikah di bulan tersebut, maka sungguh persepsi yang tidak berdasarkan ketentuan al-Qur`an dan hadis serta hanya rekaan (perkiraan) saja.

Berdasarkan hadis Nabi Saw. membuktikan bahwa sejatinya tak ada hari dan bulan sial, semua waktu adalah baik.****

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah