JURNAL SOREANG – Bulan Syawal dalam kalender hijriah adalah bulan ke – 10 setelah bulan Ramadhan.
Syawal berasal dari kata Arab Sawaal yang artinya dibesarkan, Syawal berarti naik atau meninggi
Lengkapnya tentang asal muasal penamaan bulan syawal telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Syawal atau Syawwal adalah bulan ke-10 dalam penanggalan Hijriah. Sebagaimana bulan bulan sebelumnya penamaan bulan ini juga tak lepas dari cerita dan sejarah.
Baca Juga: Bolehkah Niat Puasa Syawal Dibaca Pagi Hari? Berikut Penjelasannya
Muhammad bin Allan Al-Shiddiqi dalam Dalil Al-Falihin menjelaskan, nama Syawal diambil dari kalimat Sya-lat al-ibil, berarti seekor unta yang mengangkat ekornya.
Sementara menurut Ibnu Manzur dalam Lisanul Arab-nya menegaskan, Syawal berasal dari perkataan Syalat an-naqah bi dzanabiha, dengan makna senada, yakni unta betina yang menegakkan ekornya.
Lebih lanjut Ibnu Manzur menerangkan, para ahli bahasa terdahulu menyandarkan riwayat penamaan itu pada peristiwa yang biasa terjadi di bulan ini. Fenomena itu dikenal dengan istilah Tasywil laban al-ibil, alias kondisi susu unta yang sedikit.
Baca Juga: Setelah Selesai Ramadhan Lanjutkan ke Puasa Syawal, Ini 5 Keutamana Puasa 6 Hari di Bulan Syawal