JURNAL SOREANG – Setelah Peristiwa pernikahan Ummu Habibah Binti Abi Sofyan, tiba pada waktu yang sudah ditentukan, maka para Muhajirin Muslimin utnuk keluar dari Habasyah menuju Madinah berikut dengan Ummi Habibah dan hadiah-hadiah Raja Najasyi beserta para isterinya.
Beberapa saat hidup di bawah ayoman perdamaian Hudaibiyah, semua orang merasakan hidup aman dan sejahtera.
Tapi suatu waktu terjadilah bentrokan antara kaum Muslimin dengan pasukan Romawi di Mut'ah, dan inilah pertempuran pertama yang terjadi antara kedua belah pihak.
Banyak kaum Muslimin dalam pertempuran ini yang gugur sebagai syuhada. Dalam kesulitan yang dihadapi kaum Muslimin, kaum Quraisy tidak membuang-buang kesempatan, mereka mendorong sekutu sekutunya untuk menyerang sekutu-sekutu Nabi Saw.
Sejak itulah Perjanjian Hudaibiyah dinyatakan tidak berlaku lagi, karena sudah dilanggar oleh kaum Quraisy, dan sejak itu juga persiapan menaklukkan kota Mekkah dipersiapkan.
Abu Sofyan, panglima tertinggi pasukan kaum Quraisy datang ke Madinah, berusaha hendak memperbaharui perjanjian yang sudah dilanggarnya.
Baca Juga: Kemuliaan Rajab: inilah Doa yang Dicontohkan Nabi Muhammad SAW, Ketika Memasuki Bulan Rajab
la masuk menemui puterinya Ummu Habibah, yang segera menggulung permadani tempat duduk Rasulullah Saw, agar jangan sampai diduduki oleh ayahnya.