JURNAL SOREANG – Semua orang ingin hidupnya penuh dengan keberkahan, kendati orang menganggapnya berkah itu konotasinya kaya raya, padahal tidak semua orang yang kaya raya itu disebut berkah.
Contohnya ketika nabi ayub diuji oleh Alloh dengan memberikan belalang emas, nabi Ayus as, justru menolaknya.
Mari kita mengambil hikmah dari cerita ini. Diceritakan, ketika Nabi Ayub as, sedang mandi tiba-tiba Allah Swt. mendatangkan seekor belalang emas dan hinggap di lengannya.
Nabi Ayub as, pun menepis-nepis lengan bajunya agar belalang tersebut jatuh. Kemudian, Allah Swt. berfirman, "Bukankah Aku lakukan begitu supaya kamu menjadi lebih kaya?"
Nabi Ayub as. menjawab, "Ya benar, wahai Sang Pencipta! Demi keagungan-Mu apalah makna kekayaan tanpa keberkahan-Mu."
Kisah di atas menegaskan betapa pentingnya keberkahan dalam rezeki yang dikaruniakan Allah Swt. Kekayaan tidak akan membawa arti tanpa ada keberkahan.
Dengan adanya keberkahan, harta dan rezeki yang sedikit akan bisa terasakan mencukupi. Sebaliknya, tanpa keberkahan, rezeki yang banyak akan terasa sempit dan menyusahkan.