Ilmuwan Rusia Bingung, Mengapa Pelat Kayu Bertuliskan Nabi Muhammad di Kapal Nabi Nuh Masih Utuh?

- 30 Desember 2021, 13:41 WIB
Ilmuwan Rusia dalam penemuan tulisan Nabi Muhammad pada pelat kayu di kapal Nabi Nuh. /Foto tangkapan layar dari YouTube Lensa Aswaja
Ilmuwan Rusia dalam penemuan tulisan Nabi Muhammad pada pelat kayu di kapal Nabi Nuh. /Foto tangkapan layar dari YouTube Lensa Aswaja /

JURNAL SOREANG - Ketika melakukan penelitian terhadap lembah Kaad, ilmuwan Rusia menemukan nama Nabi Muhammad di kapal Nabi Nuh.

Penemuan ilmuwan Rusia tentang nama Nabi Muhammad di kapal Nabi Nuh itu terjadi pada Juli 1951.

Para ilmuwan Rusia yang tergabung dalam sebuah tim itu tercengang ketika menemukan nama Nabi Muhammad di kapal Nabi Nuh.

Bahkan, bukan hanya mencengangkan tim ilmuwan Rusia, tapi juga menarik perhatian ilmuwan di seluruh dunia.

Baca Juga: Ilmuwan Rusia, Temukan Kayu Bahtera Nabi Nuh, Tak Disangka Inilah Isinya yang Menggemparkan!

Dikutip Jurnal Soreang dari tayangan video YouTube Lensa Aswaja, Kamis, 30 Desember 2021, penemuan nama Nabi Muhammad di kapal Nabi Nuh itu terjadi pada saat para ilmuwan Rusia tertarik untuk menemukan sebuah tambang baru di kawasan Kaad.

Ternyata, dalam penelitiannya, mereka menemukan potongan kayu berserakan di daerah tersebut.

Mereka menggali di sana dengan tujuan menemukan sesuatu yang berharga. Tetapi alangkah terkejutnya mereka ketika menemukan potongan-potongan kayu yang tertimbun di tempat tersebut.

Setelah meneliti beberapa lapisannya, salah seorang ilmuwan memperkirakan bahwa kayu-kayu tersebut bukanlah kayu biasa dan diperkirakan menyimpan rahasia sangat besar di dalamnya.

Baca Juga: Jarang Diketahui Ternyata Nabi Adam dan Nabi Nuh, Bertawasul kepada Nabi Muhammad, Ini Penjelasannya

Mereka menelusuri daerah tersebut dengan penuh penasaran. Mereka menemukan cukup banyak potongan-potongan kayu di daerah penggalian tersebut.

Di samping itu mereka menemukan hal-hal lain yang sangat menarik. Mereka pun menemukan sepotong kayu panjang yang berbentuk persegi.

Mereka sangat terkejut setelah mendapatinya bahwa potongan kayu yang berukuran 14 inc x 10 inc itu ternyata kondisinya jauh lebih baik dibandingkan dengan potongan-potongan kayu lainnya.

Baca Juga: Mengejutkan Ilmuwan dan Pakar Dunia, Penemuan Kayu Bahtera Nabi Nuh. Cek Kebenarannya!

Setelah penelitian memakan waktu cukup lama, hingga akhir tahun 1952, mereka pun mengambil kesimpulan bahwa potongan kayu tersebut merupakan potongan dari bahtera Nabi Nuh AS yang terdampar di puncak Gunung Calff (Judy).

Pada potongan atau pelat kayu tersebut terdapat beberapa ukiran berhuruf kuno yang merupakan bagian dari bahtera tersebut.

Setelah terbukti bahwa potongan kayu itu merupakan bagian dari bahtera Nabi Nuh AS, maka timbullah pertanyaan tentang kalimat apakah yang tertera pada potongan kayu tersebut?

Sebuah dewan yang terdiri dari kalangan pakar pun dibentuk oleh Pemerintah Rusia di bawah departemen riset mereka untuk mencari tahu makna di balik tulisan kayu tersebut.

Baca Juga: Percakapan Nabi Nuh dengan Seorang Nenek-nenek Yang Meratapi Anaknya, Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

Dewan yang terdiri dari tujuh orang ahli itu memulai kerjanya pada 27 Februari 1953.

Tujuh orang ahli itu antara lain Prof. Solomon dari Universitas Moskow, Prof. Ifa Han Kheeno dari Lu Lu Han College, China, Mr. Mishaou Lu Farug, seorang pakar fosil, Mr. Taumol Goru , Pengajar Cafezud College, Prof. De Pakan, dari Institut Lenin, Mr. M. Ahmad Colad, dari Asosiasi Riset Zitcomen, dan Mayor Cottor, Stallin College.

Kemudian tujuh pakar ini, setelah menghabiskan waktu selama delapan bulan, akhirnya dapat mengambil kesimpulan bahwa bahan kayu tersebut sama dengan bahan kayu yang digunakan untuk membangun bahtera Nabi Nuh AS.

Nabi Nuh AS telah meletakkan plat kayu tersebut di kapalnya, demi keselamatan dari bahtera tersebut dan untuk mendapatkan ridho dan pertolongan Tuhan.

Baca Juga: Doa Nabi Nuh Mohon Ampunan Buat Orangtua

Kata mereka, terlihat dan terletak di tengah-tengah plat tersebut sebuah gambar yang berbentuk telapak tangan, juga terukir beberapa kata dari bahasa Samani.

Pakar bahasa kuno dari Manchester Inggris, Mr. Max telah menerjemahkan kalimat yang tertera pada pelat tersebut yang artinya:

“Ya Allah Penolongku, jagalah tanganku dengan kebaikan dan bimbingan dari dzat-Mu yang suci, yaitu Muhammad , Ali, Fathimah, Shabbar dan Shabbir, karena mereka adalah yang teragung dan termulia. Dunia ini diciptakan untuk mereka, maka tolonglah aku demi nama mereka.”

Pada tulisan itu, Nabi Nuh AS bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW, Sayidina Ali, Shabbar dan Shabbir, dan Siti Fathimah.

Baca Juga: Doa Nabi Nuh Mohon Tempat Berkah (2)

Shabbar dan Shabbir ialah nama lain dari Sayidina Hasan dan Husein, kedua cucu Rasulullah SAW, putra dari Sayidina Ali dan Sayidah Fathimah.

Semuanya sangat terkejut setelah mengetahui arti tulisan tersebut.

Mereka juga bingung, mengapa pelat kayu itu tetap dalam keadaan utuh dan tidak rusak sedikit pun setelah lewat beberapa abad lamanya.

Kini pelat kayu tersebut masih disimpan dengan rapi di pusat penelitian fosil Moskow, Rusia.

Terjemahan kalimat tersebut telah dipublikasikan di Weekly Mirror, Inggris, 28 Desember 1953, Star of Britain, London, Manchester, 23 Januari 1954, Manchester Sunlight, 23 Januari 1954.

Baca Juga: Doa Nabi Nuh untuk Ampunan (1)

Selain itu, London Weekly Mirror, 1 Februari 1954, Bathraf Najaf, Iraq 2 Februari 1954, Al-Huda Kairo, 31 Maret 1954, dan Ellia Light, Knowledge and Truth, Lahore, 10 Juli 1969.

Nabi Nuh AS bertawasul kepada Nabi Muhammad SAW. Tawasul, secara bahasa, berasal dari kata wasilah, berarti perantara. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Youtube Lensa Aswaja


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah