JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang terbit setiap hari semoga bisa menjadi perenungan diri atau muhasabah sebagai upaya berkaca terhadap amalan dan memperbaikinya pada hari ini dan selanjutnya.
Seseorang yang sedang dirundung hasad berupa iri dan dengki kepada sesamanya yang diberikan nikmat Allah SWT, maka akan merugikan dirinya.
Ingatlah jika ada seorang yang benci ketika Allah memberikan nikmat kepada sebagian hamba dan nikmat itu tidak diberikan kepada orang tersebut, maka ini adalah tanda dari lemahnya iman.
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Keistimewaan Shalat Subuh yang Jarang Diungkap
Allah-lah Sang Pemberi nikmat, dan berhak memberi nikmat kepada sebagian hamba-Nya.
Jika seseorang membenci orang lain yang mendapatkan nikmat, maka itu tanda orang tersebut telah menentang takdir Allah.
Bila orang hasad menyadari dia menentang takdir Allah, maka keimanannya akan mendorongnya untuk meninggalkan hasad dan meminta pertolongan kepada Allah agar terjaga dari hasad.
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Bahayanya Iri dan Dengki
Orang yang beriman dengan takdir, maka tidak akan hasad karena yakin yang menimpa diri atau orang lain yang terbaik untuknya.
Orang hasad selalu dalam kondisi Al Hamm, yaitu kesusahan memikirkan sesuatu yang belum terjadi.
Orang tersebut juga selalu dalam kondisi Al Hazn yaitu kesusahan memikirkan sesuatu yang sudah terjadi.
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Tips Menghapus Dosa yang Efektif
Tentu saja orang hasad akan terjangkiti penyakit galau dan selamanya tidak bahagia. Padahal bahagia itulah yg dicari setiap orang di dunia dan apalagi di akhir kelak.***