10 Budaya Sunda Hampir Punah dan Harus Dilestarikan

- 29 Oktober 2021, 22:41 WIB
10 Budaya Sunda Hampir Punah dan Harus Dilestarikan
10 Budaya Sunda Hampir Punah dan Harus Dilestarikan /

2. Degung

Degung dikenal di hampir seluruh wilayah Indonesia. Degung ditemukan pertama kali pada 1879 oleh H.J. Oosting. Kata degung merupakan adaptasi bahasa Belanda de gong, yang berarti gamelan.

Baca Juga: Lomba Dakwah Digital Ini Juga Memasukkan Kategori Bahasa Cirebonan Selain Bahasa Sunda

Pada mulanya Degung berupa nama waditra berbentuk 6 buah gong kecil, biasanya digantungkan pada “kakanco” atau rancak/ancak. Waditra ini biasa disebut pula “bende renteng” atau “jenglong gayor”.

Perkembangan menunjukan bahwa akhirnya nama ini digunakan untuk menyebut seperangkat alat yang disebut Gamelan Degung dimana pada awalnya gamelan ini berlaras Degung namun kemudian ditambah pula dengan nada sisipan sehingga menjadi laras yang lain.

3. Rampak Gendang

Rampak Gendang merupakan seperangkat alat musik Sunda yang terdiri atas alat musik ritmis dan melodis.

Rampak Gendang seringkali berisi susunan gendang, gong, saron serta beberapa instrumen yang dibutuhkan, kemudian dimainkan secara ansambel.

Baca Juga: Berikut 5 Kue Tradisional Khas Sunda yang Bisa Jadi Bahan Cemilan di Rumah

4. Cianjuran

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah