Menurutnya, dalam bahasa Arab yang menjadi pegangan adalah apa yang diucapkan bukan pada tulisannya.
Jika mengucapkan kata “insyaa-allah” tersebut dengan benar, maka rumusan tulisan apapun tidak akan memengaruhi ucapannya.
Baik misalnya dituliskan dengan Y, insyaallah Maupun dengan menggunakan H, inshaallah. Karena hal tersebut hanya masalah transliterasi yang digunakan.
Baca Juga: Bukan Suplemen atau Vitamin, Ini Bantuan Paket Isoman dari Ustaz Adi Hidayat kepada Pemprov Jabar
Di Indonesia, menggunakan huruf Y di dalam kalimat tersebut, berbeda dengan di luar Indonesia seperti Eropa yang menggunakan H.
“Lihat ejaan di kita, insyaallah. Orang yang lama tinggal di Eropa, mereka menyebut insya dengan pake H, inshaallah,” tuturnya.
Kembali menekankan, menurut Ustaz Adi Hidayat, selama cara membacanya benar baik ditulis dengan menggunakan Y atau H tidak jadi masalah.
Kalimat tersebut jadi permasalahan, ketika dituliskan dan dibacanya menjadi keliru, itu baru masalah.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat: Berbanggalah Jadi Warga Indonesia Sebab Keturunan Langsung Nabi Ibrahim
“Kecuali ejaan yang kita tuliskan, ejaan kita bisa keliru. Ditulis begini, anda baca insho misalnya itu salah,” kata Ustaz Adi Hidayat.