Agar Zikir Baik dan Benar, Berikut Cara Yang Harus Dilakukan Menurut Buya Yahya

- 3 September 2021, 13:08 WIB
Buya Yahya saat memberikan ceramah di hadapan jemaahnya
Buya Yahya saat memberikan ceramah di hadapan jemaahnya /Jurnal Soreang /Tangkapan layar Youtube Al Bahjah TV

JURNAL SOREANG – Mengenai masalah zikir yang baik dan benar, Buya Yahya memberikan penjelasannya dalam sebuah majelis.

Salah satu jamaah Buya Yahya dari Banyuwangi mengajukan pertanyaan mengenai cara zikir yang baik dan benar.

Kemudian, bagaimana cara zikir yang baik dan benar menurut Buya Yahya? Apakah zikir itu harus pelan agar makhrajnya jelas ataukah harus cepat agar banyak?

Baca Juga: Simak! Bolehkah Zikir Tanpa Memiliki Wudhu? Buya Yahya Berikan Jawaban

Berikut dilansir Jurnal Soreang pada kanal Youtube Al-Bahjah TV, Buya Yahya memberikan penjelasannya.

Buya Yahya menjelaskan bahwa kualitas zikir itu yang pertama adalah khusyuk atau tergantung pada masa (waktu) melakukannya.

“Kualitas zikir adalah yang pertama khusyuk, yang pertama adalah masa,” ujar Buya Yahya.

Kemudian, Buya Yahya memberikan contoh mengenai zikir selama sepuluh menit dapat seribu kali dengan zikir selama satu jam tapi seratus kali.

Baca Juga: Buya Yahya Berikan Cara Menjawab Salam yang Diucapkan dari Non Muslim

Menurut Buya Yahya, yang lebih baik pada kedua contoh tersebut adalah zikir selama satu jam walaupun hanya bisa seratus kali.

Dikarenakan, walaupun berzikir dalam satu jam hanya bisa sampai seratus kali. Tapi selama itu, seseorang yang berzikir akan bersama Allah.

“Sepuluh menit seribu, maka anda membaca seratus tapi satu jam, lebih bagus yang satu jam tadi. Karena anda selama satu jam bersama Allah dengan berzikir,” tuturnya.

Lebih lanjut, mengenai membaca zikir dengan pelan-pelan dan yang cepat, Buya Yahya menerangkan bahwa keduanya tetap benar.

Baca Juga: Bagaimana Carannya Mengucap Salam kepada Non Muslim? Buya Yahya Berikan Jawaban

Keduanya, sebagaimana penuturan Buya Yahya, sah untuk dilakukan dan tidak perlu untuk menyalahkan kedua cara tersebut.

Akan tetapi, yang patut digarisbawahi adalah ketika zikir yang cepat itu harus jelas bacaannya.

“Yang pelan-pelan adalah benar, yang ngebut adalah bener, yang terpenting kedengaran bacaannya,” tutur Buya Yahya.

Di akhir, menurut ulama Cirebon ini, jangan biasakan mempermasalahkan cara zikir yang masih dalam lingkup yang benar.

Baca Juga: Apakah Semua Manusia akan Merasakan Neraka? Berikut Buya Yahya Berikan Jawaban

Baik itu berzikir dengan pelan-pelan maupun zikir dengan cara yang cepat, selama bacaannya jelas, tetap mendapatkan pahala.

Hanya saja, zikir dengan pelan-pelan lebih terasa menyentuh ke dalam hati seseorang yang berzikir.

“Lebih khusyuk, pelan-pelan, tentu lebih dirasa oleh hati,” kata Buya Yahya.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x