JURNAL SOREANG-Bulan Zulhijjah identik dengan bulan khitan karena anak-anak melakukan khitan.
Sejarah mencatat sejatinya khitan merupakan satu di antara sekian kebudayaan yang sifatnya kuno.
Khitan ditradisikan bukan hanya umat muslim saja, bahkan bangsa Samit Purba serta berbagai bangsa Amerika dan Afrika, Polinesia, Australia dan Indonesia.
Baca Juga: Peringatan Kemerdekaan Bisa Tetap Meriah Saat Pandemi, Ini Caranya
Dalam beberapa catatan penelitian yang ada di WHO (world Health Organization) terdapat data-data yang mengungkapkan bahwa khitan sudah dilakukan di Mesir sebelum Nabi Muhammad membawa risalah Islam.
Praktek-praktek pemotongan kulup tersebut telah dilakukan oleh penduduk yang bertempat di sebelah selatan Afrika kira-kira sejak 6000 tahun yang lalu.
Bahkan, terdapat bukti-bukti atau gambar-gambar relief dari zaman Mesir pada tahun 2800 sebelum masehi.
Baca Juga: Begini Curhat Para Sopir Ambulance Pengantar Pasien Covid-19: Merasa Bersalah dan Gagal
Hal inimerujuk sebagai bukti bahwa pemuda-pemuda atau pria-pria (bahkan wanita) zaman itu juga melakukan khitan.
Adapun alasan utama khitan bagi perempuan pada kala itu adalah agar para perempuan terbebas dari kegiatan-kegiatan zina yang menyimpang dan berlebihan.
Sementara itu di indonesia sendiri khitan juga menjadi budaya yang sudah ada semenjak Islam belum datang.
Contohnya adalah adat yang dipegang masyarakat Sunda yang menyatakan bahwa pemotongan kulup merupakan kegiatan turun temurun sebagai penyempurnaan atas tradisi yang dianutnya. ***