Ayat ini tidak menyebut siapa yang terburuk amalnya, tetapi yang disebut “siapa yang terbaik amalnya”. Hal ini mengisyaratkan bahwa sebenarnya berlomba dalam kebaikan itulah yang seharusnya menjadi perhatian manusia.
Baca Juga: Puasa Sehat Ala dr. Gia Pratama di Bulan Ramadhan, Berat Badan Dijamin Turun!
Baca Juga: Takjil Buka Puasa Ala Karim Benzema, Tak Perlu Berlebihan Tapi Dijamin Pulihkan Tenaga
Untuk masuk arena perlombaan, seharusnya sejak awal berupaya meningkatkan diri menjadi manusia unggul dan berkualitas. Karena itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar puasa menjadi berkualitas ;
1. Ikhlas
Inilah penentu awal kualitas puasa kita, yakni keikhlasan. Tidak hanya puasa, bahkan seluruh amal akan ditentukan pertama kali oleh standar ini. .
2. Meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa
Tentu saja untuk menjadi berkualitas, puasa itu harus sah. Artinya, kita harus meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa.
3. Meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia
Ikhlas serta meninggalkan hal-hal yang membatalkan puasa saja tidak cukup untuk membuat puasa kita berkualitas. Hal lain yang perlu kita lakukan adalah meninggalkan hal-hal yang membuat puasa sia-sia.
Baca Juga: Pengalaman Puasa Prof. Dr. Hj. Ulfiah: Dari Krupuk Melarat Sampai Ikut Keliling Kampung Saat Sahur
Baca Juga: Pengalaman Puasa Ketua Pergunu Jabar: Sambil Menyelam Minum Air agar Kuat Puasa Sampai Magrib