JURNAL SOREANG -Kambing untuk ornag dengan sapi untuk 7 ornag lebih baik kurban jenis yang mana?
Gus Baha memberi penjelasna mengenai krban jenis sapi dan kambing di Hari Raya Idul Adha.
Ulama yang menjadi murid Mbha Moen mengungkap perihal lebih baik mana antaraa sapi dan kambing dengan masing-masing ketentuannya.
Baca Juga: Info Smarphone! Oppo Find N2 Flip Harga Rp14 Jutaan, Hp Lipat Pertama yang Lagi Booming
Dikethaui bahwa kurban kambing hnaya diperbolehkan untuk 1 nama orang saja, sedangkan sai bisa untuk ebberapa orang.
ketentaunnya sapi bisa untuk kurban atas nama 7 orang sebagaiaman dalil hadis yang menjelaskan ketentuan demikian.
Sahabat Jabir RA bercerita, ‘Kami menyembelih seekor unta untuk tujuh orang dan seekor sapi untuk tujuh orang bersama Rasulullah SAW di Hudaibiyyah,’” (HR Muslim).
Lantas jika dibandingkan lebih baik kurbna kambing 1 ornag atau sapi 7 orang?
Dalam sebuah kesempatan dakwah Gus Baha penah mendpatakan pertanayan bagaiaman jika melaksanakn kurban sapi namun bersma bukan mahram, seperti dalma isntansi tempat kerja.
Apakah nanti orang tersebut akan meniaki sapinya di kahirat bersama bukan mahram tersebut?
Gus Baha menjawab dengna nada santai, sebab hal demikian ulama asal Kragn ini lebih suka kurban kambing dari pada kambing.
Denagn nada gurau Gus Baha mnegungkap enggan harus satu kendaraan dengan ornag lain, sebab bisa menunda keberangkatan dan memicu saling tunggu.
Alasan sebenarnya Gus Baha meninjau dari segi syariat bahwa kurban kambing satu lebih baik ketimbang sapi 7 orang.
"Cuma nek coro syariat apik wedus timbang sapi sitok nggo wong pitu apik sitok nggo wong 1," jelasnya.
(Cuma menuurt syariat bagis kambing ketmbang sapi satu untuk 7 orang, bagus kambing 1 untuk 1 orang)
Baca Juga: Audensi Pedagang Pasar Banjaran Menjadi Polemik Wakil Rakyat, Ada Apa dengan DPRD Kabupaten Bandung?
Namun ulama tersebut menegaskan saat melaksanakan amalan apapun tak perlu didasari pada perhitungan .
Niatkan dengan ikhlas segala bentuk amal, tak perlu berpikir terlalu jauh jika tak berhubungan dengan syariat, hasilnya biar Allah SWT yang mengatur dengan cara terbaik-Nya.
"Sing gak tak senengi ngamal kok diperitungno, nek ngamal sing ikhlas, ngko Pangeran gampang," jelasnya.
Terjemah: yang tidka saya suka ada orang ngamal itu diperhutungkan , jika amal yang ikhlas, nanti Allah memudahkan.***