JURNAL SOREANG - Kegiatan hubungan intim memiliki peran penting dalam menunjang kebahagiaan serta keharmonisan rumah tangga pasangan suami istri.
Ukuran organ intim pria atau Mr P sering dianggap sebagai standar kepuasan hubungan intim.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Kuda, Kambing, Monyet Hari Ini, Cinta Bisa Menjadi Roller Coaster
Baik dari segi panjang ataupun besarnya Mr P sering diklaim sebagai tolak ukur kepuasan pasangan dalam hubungan intim
Beberapa orang berusaha untuk memperbesardan memperpanjang ukuran Mr P demi membahagiakan istri saat kegiatan hubungan intim.
Baca Juga: Bandung Hujan Lagi Siang ini, Coba Menu Sehat yuk! Berikut Resep Sayur Lodeh
Bahkan salah satu kasus, di mana diungkap dalam majelis Buya Yahya sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Al Bahjah TV, seorang suami berniat mengubah ukuran Mr P-nya karena tuntutan istri yang merasa tidak terpuaskan saat hubungan intim.
Bahkan maslaah tersebut memicu perpecahan rumah tangga yang mana istri menuntut perceraiaan sebab kurang terpuasakan saat hubungan intim.
Baca Juga: Pertandingan Pertama Graham Potter, Chelsea Ditahan Imbang 1-1 RB Salzburg di UEFA Champions League
Kondisi ini mendorong suami untuk melakukan tindakan alternatif guna mengubah ukuran Mr P nya.
Menanggapi feomena demikian, dengan kacamata Islam Buya Yahya menjelaskan hukum memperbesar dan memperpanjang organ intim.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Harimau Hari ini, Pertimbangkan Membuka Bisnis Sendiri
Buya Yahya mentafsil (mengelompokkan) hukum memperbesar dan memperanjang ukuran Mr P.
Menurut Buya Yahya ukuran Mr P seharusnya tidak berpengaruh pada kebahagiaan istri saat di atas ranjang.
Baca Juga: Jadwal Acara MNCTV, Kamis, 15 September 2022, Kilau Magic Pesulap Merah dan Kampung Jakarta
Sebab hal yang paling penting untuk membahagiakan istri ialah dengan menstimulasi area sesitif.
"Wilayah perempuan, yang sudah di buat oleh Allah ada di wilayah yang paling dasar wilayah sensitif, sehingga tidak terlalu dipermasalahkan panjang pendeknya, seukuran yang penting kemampuan laki-laki menyentuh wilayah perempuan maka sampailah pada hakikat," jelas Buya Yahya.
Baca Juga: Pemerintah Kenalkan Wisata Baru Berupa Budaya Gotong Royong di Bali, Ini Wujudnya
Dengan stimulasi yang memadai dan maksimal pada area sensitif istri, kepuasan seharusnya akan didapat oleh keduabelah pihak.
Namun faktor lain seperti khayalan yang dipicu dari film dewasa bisa membuat istri terlalu berfantasi hingga membandingkan dengan ukuran organ intim suaminya.
Baca Juga: Peretasan Marak Termasuk Aksi Bjorka, Ini 7 Tips Ampuh agar Telegram Aman dari Serangan
"Bisa saja kesenanagan selesai tuntas sampai di sini, yang jadi masalah bukan di sini (panjang) yang jadi masalah adalah seorang yang khayalannya dibawa kepada semua yang pernah dilihat di film-film, di sana ada ukurannya begini, begini, dia punya khayalan, suamiku kok tidak punya," jelasnya.
Oleh sebab itu Buya Yahya berpesan bagi pasnagan suami istri untuk tidak menonton film dewasa sebab bisa merusak keharmonisan di antara mereka.
Baca Juga: Apakah Hubungan Intim Berbahaya Bagi Penderita Jantung ?
"Padalah kesenagan bisa selesai, tanpa nonton tidak ada masalah seperti itu," pesannya.
Di sisi lain jika organ intim suami atau Mr P tidak memungkinkan menjangkau Miss V istri Buya Yahya juga mentafsil hukum mengubah ukurannya berdasarkan cara yang digunakan.
Baca Juga: Peretasan Marak Termasuk Aksi Bjorka, Ini 7 Tips Ampuh agar Telegram Aman dari Serangan
Pertama, jika melakukan operasi, dengan catatan benar-benar tidak mampu menjangkau organ intim istri (sangat kecil di luar ukuran standar), dalam arti keadaan darurat, maka operasi diperbolehkan.
"Kalo memang darurat baru boleh ditangani operasi tersebut," jelas Buya Yahya.
Baca Juga: Pemerintah Kenalkan Wisata Baru Berupa Budaya Gotong Royong di Bali, Ini Wujudnya
Tetapi hukum ini tidak berlaku bagi ukuran Mr P yang standar atau masih bisa menstimulasi organ intim istri.
"Mungkin punya alat kelamin sangat kecil yang tidak bisa menjangkau alat kelamin wanita kalo memang begitu, kalo seandainya ada upaya,"jelasnya.
Baca Juga: Apakah Hubungan Intim Berbahaya Bagi Penderita Jantung ?
"Kalo operasia ada hajat, kalo masih bisa meneyentuh area sensitif itu gak boleh, dia akan membuka auratnya, karena sudah bisa menyenangkan," terangnya.
Kedua, jika Mr P dalam ukuran normal menghendaki alternatig obat oles atau melakukan pemijatan dengan jasa orang lain, menurut BUya Yahya hal tersebut diharamkan.
Baca Juga: Jadwal Acara TV SCTV, Kamis, 15 September 2022: Live Liga Eropa: Sheriff vs Manchester United
Sebab tanpa alasan darurat itu akan membuka aurat pria, yang diharamkan dala Islam.
"Gak boleh harom dosa, "jelasnya.
Ketiga, apabila pria menghendaki menggunakan obat oles dan pijatan dengan ditangai sendiri atau bantuan istrinya maka diperbolehkan, berdasarkan penjelasan Buya Yahya.
Baca Juga: Pertandingan Pertama Graham Potter, Chelsea Ditahan Imbang 1-1 RB Salzburg di UEFA Champions League
Dengan catatan obat yang digunakan tidak berbahaya dan pijatan tidak mendoronga gairah seksual suami.
Hal lain yang harus diperhatian ialah menggunakan tangan kiri ketika melakukan usaha tersebut.
Baca Juga: Simak! Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Harimau Hari ini, Pertimbangkan Membuka Bisnis Sendiri
"Boleh diolesi sah sah saja, dia sendiri atau istrinya yang mengolesi dengan tangan kirinya, kemudian obatnya tidak membahayakan, jangan angan-angan urusan itu," jelasnya.***