JURNAL SOREANG - Selama ini ada anggapan bahwa malam Jumat adalah waktu yang tepat atau afdal dalam melakukan hubungan intim suami istri.
Anggapan tersebut sebenarnya tidak salah tapi kurang lengkap. Karena, menurut Serat Centhini, selain malam Jumat, ada empat waktu lainnya yang tepat atau afdol dalam melakukan hubungan intim suami istri.
Seperti diketahui, Serat Centhini yang juga disebut Suluk (Tembang) Tambangraras-Amongraga adalah buku yang menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa.
Buku tersebut ditulis tiga pujangga dari Kerajaan Surakarta, yakni Ranggasutrasna, Yasadipura II, dan R.Ng. Sastradipura.
Serat Centhini disusun dalam 12 jilid yang terdiri dari 4.000 halaman. Serat Centhini yang terdiri atas 722 tembang (lagu Jawa) sebagian isinya mengungkapkan keseharian budaya Jawa yang dipadukan dengan ajaran Islam.
Setiap lembar Serat Centhini menceritakan semua tata cara, adat istiadat, legenda, cerita, ilmu-ilmu kebatinan, dan pengetahuan lain yang hidup di kalangan masyarakat Jawa pada abad 16-17 Masehi.
Bahkan, Serat Centhini juga mengandung ajaran tasawuf sufi di dalamnya. Namun, Serat Centhini lebih dikenal sebagai kitab ilmu seks milik orang Jawa atau buku Kamasutra-nya Indonesia.
Padahal, seks merupakan salah satu bahasan dalam Serat Centhini. Namun, bahasan yang sedikut tersebut justru menyita banyak perhatian.
Hal yang membuat Serat Centhini lebih dikenal lagi sebagai kitab ilmu seks, yakni dengan terbitnya buku berjudul "Centhini: Kitab Seks Jawa" karya Agus Wahyudi pada tahun 2020.
Baca Juga: Dear Bobotoh, Dukung Persib Bandung Secara Positif Yuk!
"Anggapan tersebut (Serat Centhini sebagai kitab seks) tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Seks dalam Serat Centhini setidaknya memiliki dua fungsi utama yakni sebagai bagian dari ajaran (pengetahuan) dan sebagai sarana humor," tulis Agus dalam Pendahuluan buku "Centhini: Kitab Seks Jawa".
Disebutkan, masyarakat Jawa sudah mengenal kalender hubungan intim suami istri sejak 200 tahun lalu atau sejak Serat Centhini terbit pertama kali pada tahun 1814 Masehi.
Menurut Serat Centhini, selain malam Jumat, ada empat waktu lainnya yang tepat atau afdol dalam melakukan hubungan intim suami istri.
Kempat waktu yang tepat tersebut, yakni pada malam menjelang Senin, juga siangnya karena baik, sebab jika jadi anak, maka kelak akan rajin mengaji.
Kemudian, pada malam menjelang Selasa, juga siangnya karena baik, sebab jika jadi anak, maka kelak akan banyak yang mengasihinya.
Berikutnya, pada malam menjelang Kamis, atau siangnya karena baik, sebab jika jadi anak, maka kelak akan banyak rezeki.
Terakhir, pada hari Jumat, setelah salat Dhuha atau sebelum salat Jumat, sebab jika jadi anak, maka kelak akan soleh, jadi ulama dan banyak rezekinya.
4 Waktu Tak Tepat
Selain empat waktu yang tepat, juga terdapat empat waktu tidak tepat dalam hubungan intim suami istri.
Empat waktu tidak tepat tersebut, yakni jangan berhubungan intim suami istri pada tanggal 1 atau pada akhir bulan karena hal itu tidak baik. Jika menjadi anak nantinya ia akan bertubuh kerdil (stunting).
Kemudian, jangan berhubungan intim suami istri pada saat fajar sebab kalau jadi anak nantinya anak itu akan hidup dalam kehinaan.
Selanjutnya, jangan berhubungan intim suami istri pada malam menjelang Idulfitri, karena jika jadi anak maka anak itu kelak akan durhaka pada orang tuanya.
Terakhir, jangan berhubungan intim suami istri pada hari Sabtu atau malam Ahad karena jika menjadi anak maka kelak anak itu nantinya akan celaka dengan tercebur ke dalam air saat masih bayi.***