JURNAL SOREANG - Masalah anak bertubuh kerdil (stunting) ternyata sudah menjadi perhatian masyarakat Jawa pada 200 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 1814 Masehi.
Ketika itu, terbit Serat Centhini yang menghimpun segala macam ilmu pengetahuan dan kebudayaan Jawa.
Menurut buku yang ditulis tiga pujangga dari Kerajaan Surakarta, yakni Ranggasutrasna, Yasadipura II, dan R.Ng. Sastradipura itu, penyebab stunting salah satunya karena hubungan intim suami istri dilakukan pada tanggal atau waktu yang tidak tepat.
Untuk itu, Serat Centhini yang disusun dalam 12 jilid yang terdiri dari 4.000 halaman, menyarankan agar dalam berhubungan intim suami istri, pasangan harus mengikuti petung (perhitungan) agar tidak berakhir buruk.
Serat Centhini selama ini lebih dikenal sebagai kitab ilmu seks milik orang Jawa atau buku Kamasutra-nya Indonesia.
Padahal, Serat Centhini yang terdiri atas 722 tembang (lagu Jawa) sebagian besar isinya mengungkapkan keseharian budaya Jawa yang dipadukan dengan ajaran Islam.
Baca Juga: Kembali Bertambah! Kasus Kematian Brigadir J, Polri Tetapkan Istri Ferdy Sambo Jadi Tersangka