4 Waktu Tidak Tepat Melakukan Hubungan Intim Suami Istri Ala Serat Centhini, Salah Satunya: Jangan Saat Fajar

19 Agustus 2022, 17:22 WIB
Serat Centhini menyebut sedikitnya ada empat waktu yang tidak tepat dalam melakukan hubungan intim suami istri, salah satunya waktu fajar /Namastest

JURNAL SOREANG - Masyarakat Jawa sudah mengenal kalender hubungan intim suami istri sejak 200 tahun lalu atau sejak Serat Centhini terbit pada tahun 1814 Masehi.

Dalam buku yang ditulis tiga pujangga dari Kerajaan Surakarta, yakni Ranggasutrasna, Yasadipura II, dan R.Ng. Sastradipura disebutkan sedikitnya ada empat waktu yang tidak tepat dalam melakukan hubungan intim suami istri.

Serat Centhini yang disusun dalam 12 jilid dan terdiri dari 4.000 halaman serta 722 tembang (lagu Jawa) sebagian isinya mengungkapkan keseharian budaya Jawa yang dipadukan dengan ajaran Islam.

 

Baca Juga: Suami Harus Peka! Hati-Hati, Jika Menemukan 5 Tanda Ini Pada Istri Saat Tengah Lakukan Hubungan Intim, Apa Itu

Setiap lembar Serat Centhini menceritakan semua tata cara, adat istiadat, legenda, cerita, ilmu-ilmu kebatinan, dan pengetahuan lain yang hidup di kalangan masyarakat Jawa pada abad 16-17 Masehi.

Bahkan, Serat Centhini juga mengandung ajaran tasawuf sufi. Namun, Serat Centhini lebih dikenal sebagai kitab ilmu seks milik orang Jawa atau buku Kamasutra-nya Indonesia.

Padahal, seks merupakan salah satu bahasan dalam Serat Centhini. Namun, bahasan yang sedikit tersebut justru menyita banyak perhatian.

 

Baca Juga: Seru! Polresta Bandung Gelar Lomba Agustusan dengan Mahasiswa: Dapat Sehatnya, Dapat Silaturahminya

Hal yang membuat Serat Centhini lebih dikenal lagi sebagai kitab ilmu seks milik orang Jawa dengan terbitnya buku berjudul "Centhini: Kitab Seks Jawa" karya Agus Wahyudi pada tahun 2020.

"Anggapan tersebut (Serat Centhini sebagai kitab seks) tidak salah, namun juga tidak sepenuhnya benar. Seks dalam Serat Centhini setidaknya memiliki dua fungsi utama yakni sebagai bagian dari ajaran (pengetahuan) dan sebagai sarana humor," tulis Agus dalam Pendahuluan buku "Centhini: Kitab Seks Jawa"..

Disebutkan, setiap hari organ genital seksual yang sensitif pada perempuan selalu berpindah tempat, sesuai dengan tinggi rendahnya Bulan (berdasar pada kalender Jawa).

 

Baca Juga: Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawati Ditetapkan Sebagai Tersangka Dalam Pembunuhan Brigadir J

Dalam Serat Centhini terungkap bahwa suami harus memperhatikan istrinya berdasarkan ciri-ciri atau penampakan tubuhnya, sebelum berhubungan intim.

Selain itu, dalam berhubungan intim suami-istri, pasangan harus mengikuti petung (perhitungan) agar tidak berakhir buruk.

Di antaranya, jangan berhubungan intim suami-istri pada tanggal 1 atau pada akhir bulan karena hal itu tidak baik. Jika menjadi anak nantinya ia akan bertubuh kerdil (stunting).

 

Baca Juga: Sering Onani Bikin Mr P Varises atau Berurat? Simak Jawaban Dokter

Kemudian, jangan berhubungan intim suami-istri pada saat fajar sebab kalau jadi anak nantinya anak itu akan hidup dalam kehinaan.

Selanjutnya, jangan berhubungan intim suami-istri pada malam menjelang Idulfitri, karena jika jadi anak maka anak itu kelak akan durhaka pada orang tuanya.

Berikutnya, jangan berhubungan intim suami-istri pada hari Sabtu atau malam Ahad karena jika menjadi anak maka kelak anak itu nantinya akan celaka dengan tercebur ke dalam air saat masih bayi.***

 

Editor: Edi Purwanto

Tags

Terkini

Terpopuler