Idul Adha 2022 : Kemuliaan Bulan Dzulhijah dan Amalan Apa Saja yang Perlu Dilakukan di Bulan Ini

5 Juli 2022, 19:18 WIB
Ilustrasi Mesjid /Pixabay

JURNAL SOREANG - Idul Adha berada di bulan Dzulhijah dalam kalender islam.

Idul Adha terjadi pada tanggal 10 Dzulhijah, pada hari raya ini, muslim yang mampu akan menyembelih hewan kurban.

Idul Adha menjadi hari raya besar islam, setelah Idul Fitri yang dinantikan umat muslim.

Berakhirnya Dzulqadah pertanda umat muslim memasuki pengujung bulan dalam penanggalan Hijriyyah yaitu Dzulhijah.

Baca Juga: Diam-Diam Inginkan Matthijs de Ligt, Bayern Munchen Coba Luluhkan Juventus dengan Wonderkid Gratisan

Dzulhijah memiliki ragam keutamaan yang tidak dimiliki bulan-bulan selainnya, bahkan terdapat pula ibadah yang khusus disyariatkan pada bulan tersebut.

Karenanya tidak berlebihan, jika Dzulhijah merupakan salah satu bulan haram atau bulan yang dimuliakan oleh Allah.

Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata dalam Fath al-Bari, “Yang jelas, bahwa sebab keistimewaan sepuluh hari bulan Dzulhijah, karena pada bulan ini terkumpul ibadah-ibadah inti, seperti sholat, puasa, sedekah, haji, yang mana hal itu tidak didapati pada bulan yang lainnya.” Berikut ini sejumlah keutamaan yang melekat terhadap Dzulhijjah:

Baca Juga: Tes IQ: Berapa Jumlah Beruang pada Gambar? Hanya si Jeli yang Bisa Menjawab dengan Benar

Pertama, salah satu bulan haram
Dzulhijah termasuk di antara bulan-bulan yang dimuliakan Allah SWT. Terdapat empat bulan haram yang telah Allah SWT kabarkan dalam Alquran. Keempat bulan tersebut yaitu Dzulqadah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

 

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ

 

Oleh sebab itu, terdapat banyak anjuran untuk memperbanyak ibadah pada Dzulhijah khususnya pada 10 hari awal bulan.

Ibadah yang dilakukan dapat berupa sedekah, berpuasa, mendirikan sholat malam, serta amalan-amalan saleh lainnya.

Baca Juga: Timnas Indonesia Banyak Agenda, Kick Off Liga 1 Akhirnya Diputuskan Tanggal Ini

Ketiga, seruan menunaikan haji bagi yang mampu.

Syekh Wahbah az-Zuhaili dalam kitabnya Fiqih Islam wa Adillatuhu Jilid 3 menjelaskan pengertian haji yaitu ‘pergi menuju’.

Sedangkan menurut pengertian syariat, ibadah haji merupakan kegiatan pergi ke Ka’bah untuk melaksanakan amalan-amalan tertentu.

Ibadah haji termasuk rukun Islam ke-5. Oleh sebab itu, salah satu kewajiban bagi umat muslim yaitu menunaikannya bagi mereka yang mampu.

Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai awal disyariatkannya ibadah haji.

Baca Juga: Thor: Love and Thunder tak Hanya Diisi Sweet Child O Mine, Ini Daftar Lagu Film Marvel Dewa Petir MCU ke 4

Dari ragam pendapat tersebut, pendapat yang masyhur dan disepakati waktu pensyariatan ibadah haji tercatat pada tahun keenam setelah Hijrah.

Pendapat tersebut merujuk pada kitab Mughni al- Muhtaj karya Syekh Khatib asy-Syarbini. Allah SWT telah mengabarkan mengenai pensyariatan haji dalam firman-Nya surat Ali Imran ayat 97:


فِيْهِ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ مَّقَامُ اِبْرٰهِيْمَ ەۚ وَمَنْ دَخَلَهٗ كَانَ اٰمِنًا ۗ وَلِلهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًا ۗ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعٰلَمِيْنَ

“Di dalamnya terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) Maqam Ibrahim. Siapa yang memasukinya (Baitullah), maka amanlah dia. (Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam.”

Baca Juga: Hampir Tak Debut di LE SSERAFIM, Ini Kisah Yunjin dan Kazuha yang Perlihatkan Bahwa Kebetulan Itu Ada!

Keempat, syariat qurban


Ibadah qurban dalam pengertian syariat adalah menyembelih hewan di Hari Raya Idul Adha dan tiga hari Tasyriq, yaitu 11, 12, dan 13 Dzulhijjah dengan tujuan beribadah dan mendekatkan diri pada Allah SWT.

Anjuran berqurban telah banyak disyariatkan, baik dalam Alquran maupun hadis. Firman Allah SWT dalam surat Al Kautsar:

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ

“Maka, laksanakanlah sholat karena Tuhanmu dan berqurbanlah!”


Meskipun bukan ibadah wajib, tetapi qurban termasuk sunnah muakkad atau sunnah yang sangat dianjurkan Rasulullah SAW.

Karenanya, semasa Rasulullah SAW hidup sejak disyariatkannya qurban, beliau tidak pernah meninggalkan ibadah tersebut hingga wafat.

Baca Juga: Juventus Ngebet Ingin Datangkan Nicolo Zaniolo Dari AS Roma Untuk Musim Depan, Antonio Cassano Ungkap ini

Melalui ritual kurban yang dilakukan, Allah SWT mengajarkan kepada manusia mengenai kesetaraan. Tidak ada perbedaan dihadapan-Nya, kecuali ketakwaan seorang hamba.

Ibadah qurban juga memberikan pesan kebaikan dan pentingnya solidaritas serta empati kepada sesama. T

ak hanya melakukan penyembelihan terhadap hewan, hakikatnya ego pribadi turut disembelih untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Ragam kemualiaan yang Allah SWT berikan di bulan Dzulhijah bagi umat Muslim merupakan kesempatan untuk memaksimalkan diri dalam beribadah.

Melalui ritual ibadah haji hingga berkurban merupakan representasi penyembelihan ego serta penyerahan diri seutuhnya kepada Sang Pencipta. Wallahu’alam. ***

Editor: Desi Nurhayati

Sumber: MUI

Tags

Terkini

Terpopuler