JURNAL SOREANG - Mamah Dedeh memberikan jawaban hukum mencicipi makanan saat puasa Ramadhan berdasarkan dalil.
Dilansir dari acara Mamah dan Aa Beraksi, Mamah dedeh menjawab salah satu pertanyaan tentang hukum mencicipi makanan saat puasa Ramadhan.
Mamah Dedeh mengungkapkan, perkara yang membatalkan puasa Ramadhan adalah makan dan minum yang disengaja di siang hari.
Biasanya ibu-ibu mencicipi makanan seperti sirup, rendang, kolak dan lainnya, maka dari itu, Mamah Dedeh jelaskan hukum mencicipi makanan saat Puasa Ramadhan.
“Namanya mencicipi itu ada rasanya. Imam Hambali mengatakan hukumnya makruh,” kata Mamah Dedeh.
Selama dalam kondisi darurat atau jangan sampai masuk keronkongan, menurut dia hukumnya tidak batal.
Namun, dirinya menyarankan untuk tidak melakukan itu karena hukumnya makruh.
Apalagi, kata dia ibu-ibu melakukan salah satu tugasnya untuk masak setiap hari.
Yang membuat mereka memiliki kemampuan untuk menakar jumlah garam atau bumbu yang dimasukkan ke dalam masakan.
“Nilai puasa kita makruh, sebagian ulama berpendapat tidak batal dan sebagian tidak batal tapi makruh,” ucap Mamah Dedeh.
“Saran saya agar menjaga puasa menjadi lebih baik, karena tahun depan belum tentu kita bisa berpuasa,” sambungnya.
Hukum mencicipi makanan saat puasa Ramadhan itu, menurut pendapat sejumlah ulama batal atau makruh karena ada rasanya.
“Silahkan memilih pendapat ulama yang mana, semuanya ada dalilnya,” ungkap Mamah Dedeh.
“Saran saya, agar ibadah puasa Ramadhan kita lebih baik, bisa menjaga amalan ibadah,” sambungnya.***