Awas Hadits Palsu tentang Puasa Rajab, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat

2 Februari 2022, 11:13 WIB
Awas Hadits Palsu tentang Puasa Rajab, Begini Kata Ustadz Adi Hidayat /Adi Hidayat Official/tangkap layar/

JURNAL SOREANG - Mungkin dari kalian pernah mendengar pernyataan berikut ini. Yaitu siapa yang berpuasa 1 hari di bulan Rajab, dapat pahala sekian.

2 hari puasa bulan Rajab, 7 hari dibukakan 7 pintu surga.

8 hari dibebaskan dari 8 pintu neraka. Pernah dengar? Kata Ustadz Adi Hidayat, hadis tersebut palsu.

Baca Juga: Simak! Ternyata Inilah Fungsi Situs Cabean Kunti Yogyakarta, Dilihat dari Kitab Sutasuma

"Itu hadis nomor 3 maudhu'a palsu," katanya.

"Saking palsunya, di kitab hadis palsu aja nggak ada," ujarnya.

Ustadz Adi Hidayat kemudian menjelaskan segi kepalsuan dari hadits tersebut.

Baca Juga: Apakah Ada Member BLACKPINK! Inilah Deretan Idok K-POP Yang Lahir Pada Bulan Februari

"Segi kepalsuannya bukan hanya bertentangan dengan dalil," kata Adi Hidayat.

"Dengan akal sehat aja nggak masuk," ucapnya.

Ustadz Adi Hidayat lalu membandingkan isi hadis palsu ini dengan puasa di bulan Ramadhan.

Baca Juga: Sangat Sakral! Inilah Fungsi Batu Trah Mangkubumen di Sendang Semboja, Situs Cabean Kunti, Yogyakarta

"Kalau anda sudah tahu 7 hari puasa saja di bulan Rajab bisa dibukakan 7 pintu surga, untuk apa puasa Ramadhan?," katanya.

"Orang ini hebat sekali, tahu dia surga punya 7 pintu dan neraka punya 8 pintu," ujarnya.

Adi Hidayat lalu berkata kalau Nabi Muhammad SAW pun tak pernah memberi keterangan itu.

"Ada sesuatu yang salah di sini. Ada sesuatu yang keliru," katanya.

Baca Juga: 10 Negara ini Diprediksi Jadi Juara Piala Dunia 2022 Qatar, Apakah Tim Jagoan Anda Termasuk?

Ustadz Adi Hidayat kemudian berkata, kalau memang di bulan-bulan al Haram terdapat anjuran untuk berpuasa.

"Kata Nabi, puasa yang paling dicintai Allah setelah puasa Ramadhan, adalah puasa di bulan-bulan al Haram," katanya.

Diketahui hampir seluruh ulama memberikan fatwa demikian.

Bulan-bulan al Haram ada 4. Boleh saja meningkatkan amalan puasa di bulan-bulan ini.

"Tapi yang tidak disukai ulama, atau bahkan tidak diperkenankan yaitu mengkhususkan di bulan tertentu," ujarnya.

"Khusus di bulan Rajab, bisa ditingkatkan puasa-puasa sunnah. Senin Kamis, ayyamul bidh, puasa daud," ucapnya.***

Editor: Ghulam Halim Hanifuddin

Sumber: TikTok

Tags

Terkini

Terpopuler