Ini Kunci Diterimanya Amal Hingga Melakukannya Asal-asalan, Ini Penjelasan Ustaz Asep

27 Desember 2021, 07:17 WIB
Ilustrasi bersuci melalui wudhu /Rudiat/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Shalat adalah salah satu perintah yang diwajibkan kepada manusia, akan tetapi sebelum melaksanakannya ada hal penting yang harus diperhatikan sebelum melaksanakannya yakni   Thoharoh atau bersuci / berwudhu.

Bahkan dalam hadist mengatakan tidak diterimanya doa seseorang apabila tidak dalam keadaan bersih/suci (berwudhu).

Diriwayatkan dari Mush'ab bin Sa'ad, ia berkata: Abdullah bin Umar r.a. pernah masuk ke tempat Ibnu Amir untuk menjenguknya ketika sakit lalu ia bertanya, "Hai Ibnu Umar! Ketika di Basrah mengapa kamu tidak berdoa kepada Allah untuk saya?"

Baca Juga: Simak! Bolehkah Zikir Tanpa Memiliki Wudhu? Buya Yahya Berikan Jawaban

Abdullah bin Umar menjawab, "Sesungguhnya saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda, Allah tidak menerima sholat/doa tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari hasil penipuan (hasil yang tidak halal)."

Menurut Ustaz Asep Iwan, dalam wawancaranya singkat melalui WhatsApp, sebelum melaksanakan Sholat maka Harus bersuci dulu. 

"Bersuci dalam hukum Islam soal bersuci dan segala seluk beluknya, termasuk bagian ilmu dan amalan yang penting harus diketahui ; terutama karena syarat-syarat sholat telah ditetapkan, bahwa seseorang yang akan mengerjakan sholat, wajib suci.

Baca Juga: Sulit Tenang dalam Sholat? Berikut 7 Cara Agar Sholat Bisa Khusyu, Salah Satunya Wudhu yang Sempurna

Bersuci dari apa? yaitu hadas besar atau kecil dan suci pula badan, pakaian,dan tempatnya dari najis.
Alloh s.w.t. telah berfirman dalam Q.S. Al Baqarah:222.

Yang artinya :"sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertobat dan ia mencintai orang-orang yang suci (bersih, baik dari kotoran jasmani ataupun kotoran rohani).

Thoharoh berasal dari bahasa Arab yang berarti bersih atau suci dan ini sudah disarikan ke dalam bahasa Indonesia, Pengertian thaharah secara bahasa adalah an-Nadafatu yang artinya bersih atau suci.

Sedangkan menurut istilah, thaharah adalah membersihkan diri, pakaian, dan tempat dari najis dan hadas, sehingga seseorang diperbolehkan beribadah yang ditentukan harus dalam keadaan suci.

Baca Juga: Apakah Boleh Wudhu di Toilet? Berikut Habib Novel Alaydrus Menjelaskan

Urusan bersuci meliputi beberapa perkara yang berikut:

a. Alat bersuci, seperti air, tanah, dan sebagainya.

b. Kaifiat (cara) bersuci.

c. Macam dan jenis jenis najis yang perlu disucikan.

Perlu kita ketahui bahwa bersuci dibagi menjadi dua bagian:

1. Bersuci dari hadas.
Bersuci dari hadas dapat dilakukan dengan berwudu, (untuk hadas kecil), atau mandi (untuk hadas besar) dan tayamum bila dalam keadaan terpaksa.

Baca Juga: Sudah Mandi Wajib, Apa Perlu Wudhu Lagi? Ustaz Abdul Somad Berikan Jawaban

2. Bersuci dari najis.
Bersuci dari najis meliputi suci badan, pakaian, tempat, dan lingkungan yang menjadi tempat beraktivitas bagi kita semua.

Islam memberi perhatian yang sangat besar terhadap bersuci (thahârah). Bersuci merupakan perintah agama yang bisa dikatakan selevel lebih tinggi dari sekadar bersih-bersih. Sebab, tidak semua hal yang bersih itu suci.

Hukum thahârah (bersuci) ini adalah wajib khususnya bagi orang yang akan melaksanakan shalat. Bersihkan dari najis dan menghilangkannya merupakan suatu kewajiban bagi yang tahu akan hukum dan mampu melaksanakannya.

Sementara bersih dari hadas merupakan suatu kewajiban yang sekaligus sebagai syarat sah shalat.

Baca Juga: Jawaban Buya Yahya Mengenai Hukum Mengusap Air Wudhu di Wajah

Hal ini berdasarkan pada sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam:
“Shalat tidak diterima tanpa didahului dengan bersuci." (HR. Muslim no. 224)

Jadi Bersuci sebelum melaksanakan Sholat adalah wajib, agar tierimanya amal serta do'a kita. Jangan-jangan selama ini kita merasa do'a tidak dikabulkan dalam Sholat, karena bersucinya tidak sempurna sehingga apa yang dilakukan oleh kita (Sholat) tidak sah.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler