Bahaya Hipertensi bagi Ibu Hamil, Ini yang Harus Diwaspadai

22 Januari 2021, 05:54 WIB
Ilustrasi ibu hamil. Kondisi hamil harus waspadai komplikasi akibat tekanan darah tinggi.* /PIXABAY/STOCKSNAP

JURNAL SOREANG- Hipertensi atau tekanan darah tinggi biasa dialami oleh siapa pun termasuk ibu hamil. Meski hipertensi tidak selalu berbahaya, tapi tetap saja jangan diremehkan.

Tidak menutup kemungkinan hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan.

Hal ini tidak hanya berbahaya bagi ibu, tapi juga si buah hati.  Lantas, apa yang harus dilakukan saat ibu mengalami hipertensi?

Baca Juga: Hipertensi Bisa Jadi 'Silence Killer', Pasien Covid dengan Darah Tinggi Rentan Meninggal

Dikutip dari cdc.gov, tekanan darah tinggi selama kehamilan bisa diketahui dari hasil pengukuran apabila menunjukkan 140/90 atau lebih. Sedangkan pada tekanan darah tinggi akut menunjukkan 160/110.
Meski tekanan darah tinggi jadi hal yang umum dialami, mungkin tidak hanya oleh ibu hamil, tapi bukan berarti bisa membiarkannya begitu saja.

Ada  risiko hipertensi saat hamil. Jika hipertensi yang tidak mendapat perawatan yang tepat, bisa berisiko menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan. Apa saja komplikasi yang bisa dialami?

Bagi ibu hamil hipertensi bisa meningkatkan risiko preeklamsia, perlunya induksi selama persalinan dan solusio plasenta atau plasenta yang lepas dari dinding rahim.

Baca Juga: Jalani Operasi Otak Untuk Membuang Gumpalan Darah, Ini Kondisi Diego Maradona

Bagi si kecil, hipertensi pada ibu bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan berat lahir rendah. Karena itu, sangat penting untuk memeriksakan kehamilan secara rutin ke dokter.

Apa yang harus dilakukan bila ibu punya tekanan darah tinggi?
Bila sebelum hamil sudah memiliki tekanan darah tinggi, penting untuk membicarakan masalah ini pada dokter dan membuat rencana kehamilan.

Berkonsultasi dengan  dokter soal obat apa saja yang yang harus dikonsumsi. Selain berkonsultasi pada dokter, disarankan juga untuk menjaga berat badan, melalui pola makan yang sehat dan olahraga teratur.

Baca Juga: Golongan Darah Ini Lebih Rendah Risiko Terkena Covid-19

•Bila mengalami hipertensi selama kehamilan, periksakan kehamilan secara teratur. Jangan berhenti minum obat yang disarankan, dan jangan minum obat jenis baru tanpa persetujuan dokter.

Periksakan selalu tekanan darah. Bila tekanan darah lebih tinggi dari sebelumnya atau mengalami gejala preeklamsia, segera hubungi dokter. Di samping itu, tetap konsumsi makanan yang sehat.

Apa itu preeklamsia dan gejalanya? Preeklamsia adalah kondisi yang terjadi dan akibat dari tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol pada ibu hamil.

Baca Juga: Golongan Darah Ini Lebih Disukai Nyamuk Lho

Kondisi preeklamsia pada ibu hamil harus segera ditangani. Jika tidak, kondisi preeklamsia dapat berkembang menjadi eklampsia dan memiliki komplikasi yang fatal bahkan dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan si buah hati.

Berikut sederet gejala preeklamsia yang biasanya dialami oleh ibu hamil.

1. Sakit kepala yang tak kunjung sembuh.
2. Perubahan penglihatan, menjadi sedikit kabur atau muncul bintik-bintik.
3. Nyeri di daerah perut bagian atas.
4. Mual atau muntah
5. Pembengkakan pada wajah atau tangan.
6. Kenaikan berat badan yang tiba-tiba.
7. Kesulitan bernapas.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Dari berbagai sumber, PRMN, VIU

Tags

Terkini

Terpopuler