Network
JURNAL SOREANG - Operasi yang dijalani Diego Maradona untuk membuang gumpalan darah di otaknya berhasil. Operasi darurat di klinik Olivos di Buenos Aires tersebut dilakukan, setelah ia didiagnosis menderita hematoma subdural, kumpulan darah pada membran dan otaknya.
"Operasi tersebut dilakukan oleh tim ahli bedah saraf terkenal dan berlangsung sekitar satu jam 20 menit," kata Leopoldo Luque, dokter pribadi Maradona, dalam konferensi pers dadakan usai operasi.
"Hematoma subdural berhasil diangkat. Diego menjalani operasi dengan sangat baik dan saat ini telah sadar."
Baca Juga: Agar Kepesertaan BPJS Kesehatan Tidak Dinonaktifkan, Ini Cara Cek Status dan Register Ulang
Dilansirkan Xinhua, Rabu 4 November 2020, sekitar 50 penggemar sepak bola yang berjaga di luar klinik sambil meneriakkan "Diego, Diego" setelah mendengar berita tentang hasil operasi itu.
Maradona dirawat di klinik Ipensa di La Plata, Buenos Aires selatan, pada Senin 2 November 2020, dengan kondisi yang awalnya dikira sebagai dehidrasi dan anemia. Kemudian, dirinya dipindahkan ke klinik Olivos pada Selasa 3 November 2020 sore waktu setempat.
Maradona sendiri harus menghadapi berbagai masalah kesehatan sejak gantung sepatu pada 1997.
Baca Juga: 23 Calon Penerima Penghargaan Upakarti 2020 Siap Bersaing
Pada 2004, pemenang Piala Dunia 1986 itu dirawat di rumah sakit akibat masalah jantung dan pernapasan parah yang berkaitan dengan perjuangan panjangnya melawan kecanduan narkoba.
