Menuju Unggul dan Berkarya Saing Global, Unigal Ciamis Terapkan Program Greenmetric

- 28 Mei 2023, 16:06 WIB
 potret depan kampus universitas galuh ciamis.
potret depan kampus universitas galuh ciamis. /Kayan/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG - Universitas Galuh (Unigal) Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, melalui inovasi dari Rektror, Prof. Dr. Dadi kembangkan atau terapkan program inovasi UI Greenmetric.

Dia mengatakan peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pemanfaatan kemajuan teknologi dan inovasi menjadi strategi kunci dalam mempercepat pembangunan ekonomi untuk mencapai Visi Indonesia 2045.

Kemudian, untuk visi Unigal sendiri itu apa? Dikatakan Rektor, target pencapaiannya adalah pencapaian pisik. Dan Visi Unigal itu menjadi unggul dan berkarya saing global pada tahun 2030.

Baca Juga: Latar Belakang Sekolah, Drakor Revenge of Others ini Bergenre Thriller dan Misteri

Capaian itu nampaknya akan merepresentasikan keseluruhan upaya Unigal di seluruh aspek.

Jadi jika Unigal sudah unggul dan bersaing global, otomatis minat masyarakat untuk menyekolahkan putra/putrinya di Unigal akan meningkat.

Dikatakan Rektor, upaya-upaya terprogramnya ada dua. Yaitu program internal dan eksternal.

Program internal yaitu bagaimana sistem di Unigal itu dikelola menjadi lebih baik. Termasuk peningkatan kualitas dosen, prasarana, pembelajaran dan sebagainya.

Baca Juga: Mau Pacu Adrenalin? Tonton Drakor Connect! Simak Sinopsisnya Disini

Kedua yaitu program eksternal: bagaimana membangun jejaring dengan pihak luar Unigal, baik yang bersifat kelembagaan pemerintah dan non pemerintah maupun masyarakat.

"Di dalam perbaikan internal, kita harus mempunyai ciri khas. Kita ingin, ketika orang denger Unigal itu maka akan dikenal dengan tagline kita yaitu kampus konservasi dan budaya," ucap Rektor Unigal, Sabtu (28/5/2023).

Garapan untuk masuk ke kampus konservasi dan budaya, salah satunya yaitu program UI GreenMatric.

Program UI GreenMatric ini akan dikemas menjadi program kampus berkelanjutan. Program tersebut sudah berjalan seiring kondisional program-program teknis.

Baca Juga: Kesal dengan Ending! Netizen Komentari Drakor Reborn Rich, yang Saat Ini Populer dengan Rating Tertinggi

Program ini memiliki enam standar. Diantaranya: standar insfratruktur, management air, energi, perubahan iklim, riset, dan pendidikan.

Dengan program tersebut, salah satunya akan menjadikan kampus hijau yaitu dengan standar energi dan perubahan iklim.

"Tapi bukan sekadar hijau dengan nanam saja, kita punya konsep yang unik. Kampus hijau ini digunakan konsep agroforestry dengan skema food forest. Tentu ini menjadi unik, karena tidak ada perguruan tinggi lain yang menggunakan konsep seperti ini" ungkap Rektor Unigal.

Skema food forest ini menanam tumbuhan yang strata, ada tanaman paling bawah seperti rumput, dan ada tanaman yang lebih tinggi seperti tanaman di hutan belantara.

Baca Juga: 6 SMK Negeri Terbaik di Kabupaten Sukoharjo Versi Nilai Ujian Nasional, Mana Sekolah Tujuanmu di PPDB 2023?

Dikatakan Rektor Unigal, karena ini skemanya food forest, jadi tanamannya harus ada fungsi pangan. Tumbuhan yang ditanam dari paling bawah sampai tinggi itu, jenis tumbuhan yang memiliki fungsi pangan.

"Saat ini di Unigal sendiri sudah menanam banyak tumbuhan yang memiliki fungsi pangan, salah satunya ada cikur (kencur), hangasa, parahulu, ketumbar dan sebagainya," papar Rektor Unigal.

Konsep taman Unigal bergeser dari konsep bunga yang hanya memiliki estetika saja, ke konsep yang memiliki fungsi makanan.

Akan tetapi, dikatakan Dia, Unigal memiliki keterbatasan, karena jika hanya menanam di Unigal saja, tidak memiliki nilai apapun. Jadi, konsep ini diperluas bekerjasama dengan masyarakat.

Baca Juga: Kasus KDRT Depok: Suami Ngaku Kelamin Luka Akibat Diremas Istri, Polisi Turunkan Tim Dokter

"Selain itu, ada tumbuhan yang masyarakat saat ini hampir tidak tahu, yaitu Hangasa dan Parahulu. Tumbuhan itu kita akan ciptakan menjadi produk unggulan dan ciri khas Unigal," jelasnya.

Salah satu harapan Rektor Unigal, bagaimana menggerakan kampus berkelanjutan dengan biaya yang besar, salah satunya dengan bisnis tadi. Yaitu bekerjasama dengan masyarakat.

"Masyarakat nanti panen, hasilnya dibawa ke kita, kemudian kita produksi menjadi sebuah industri yang baru juga dan ini tentunya akan menggerakkan bisnis," tukasnya.***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x