Di dalam menghadapi tugas mulia tersebut tentu tidaklah ringan, dari waktu ke waktu tantangan dakwah semakin berat baik yang sifatnya internal maupun eksternal.
Baca Juga: 40 Orang Pengurus MUI Kecamatan Cangkuang Dilantik, Kyai Iim: Jabatan Adalah Musibah
"Tantangan yang sangat mendasar yang dihadapi umat Islam dewasa ini sebenarnya bukan hanya berupa ekonomi, politik, sosial dan budaya, tapi yang paling berat adalah tantangan pemikiran, sebab persoalan yang timbul dalam bidang-bidang ekonomi, politik dll, jika dilacak ternyata bersumber pada persoalan pemikiran. Sedangkan tantangan pemikiran itu bersifat internal dan eksternal sekaligus," katanya.
Tantangan internal telah lama umat Islam hadapi yaitu ketertinggalan di bidang ilmu, kejumudan berfikir, fanatisme golongan dan fenomena perpecahan di kalangan umat.
" Sedangkan tantangan eksternalnya adalah masuknya faham, konsep, sistim dan cara pandang asing seperli liberalisme, sekularisme dan pluralisme agama dan lain sebagainya ke dalam wacana pemikiran keagamaan Islam," katanya.
Untuk menghadapi tantangan tadi, diperlukan sebuah proses kaderisasi Ulama yang menfokuskan pada tiga hal.
"Pertama, pendalaman ulang konsep-konsep fundamental dalam Islam dan mengaplikasikannya dalam menghadapi tantangan dakwah kontemporer," katanya.
"Kedua, mengenal dan mendalami metodologi, idiologi dan konsep-konsep kunci peradaban barat yang telah merasuk kedalam pemikiran umat Islam," katanya.
Ketiga, mendalami teknik dan metode ghazwul fikri dalam bentuk training-training jurnalistik, leadership, multi-media dan sebagainya.