Noery juga mengatakan, amanah dari ACT itu adalah membangun solidaritas untuk meredam kerawanan sosial. Jadi sasaran bantuan atau solidaritas ini memang daerah yang padat penduduk, daerah kumuh, dekat bantaran sungai yang kalau terjadi gejolak sosial daerah-daerah pinggiran yang pertama akan turun ke jalan.
“Ini yang harus kita perhatikan. Kalau bantuan ini kita simpan di daerah kelurahan akan sia-sia, tapi kalau kita turun langsung ke daerah yang seperti sekarang yang hampir 90 % pemudanya nganggur ini sangat tepat," ujarnya.
Tugas AMS salah satunya meredam gejolak yang ada, khususnya di perkotaan. "Kalau di daerah kami sudah membina para petani, di kota kami membina para pemuda yang memang ada di daerah terpinggirkan, “ kata Noery yang berterima kasih pada ACT yang sudah ikut terjung langsung ke lapangan sehingga bantuan tepat sasaran.
Sementara itu Renno Mahmoeddin berharap, di tengah kondisi pandemi yang sudah berlangsung 2 tahun ini sehingga ACT bisa berkolaborasi dengan seluruh elemen masyarakat khususnya AMS.
Tidak hanya terbatas di lingkungan terdekat tapi menembus ke seluruh dunia ke seluruh batas, Kita sebarkan kebaikan- kebaikan ini tanpa memandang suku, ras, agama, kita rangkul semua elemen masyarakat.
"Kita rapatkan barisan saling menbantu dan mengarahkan serta menjauhkan rasa kecurigaan. Nah ini kita bisa membuktikan pada dunia bahwa ACT bersama AMS bersama melayani umat, “ paparnya.
Renno juga berharap kegiatan sosial seperti ini terus dimotivasi oleh AMS dan seluruh elemen masyarakat Jabar dan Nasional bahkan global, dunia bisa mengikuti motovasi kita semua.
“Saya apresiasi pada AMS Jabar, kami sangat terbantu untuk mendistribusikan daging-daging terbaik kami yang tentunya ini titipan para mudohi yang diditipkan pada kami," katanya sambil melaporkan bahwa belum lama ini ACT telah menggelontorkan 3 ton beras dan 200 paket air minum pada warga yang membutuhkan.