Kesan terburu-beru sering terjadi disebabkan sang aktor tidak rileks atau tegang, sehingga irama dan tempo tidak terjaga, pertunjukan menjadi monotan dan membosankan.
Baca Juga: Seni Rengkong, Tata Cara Masarakat Sunda Heubeul Ngarasanan Pare
Namun demikian Yusef mengapresiasi semangat para pelaku teater muda dari Kabupaten/Kota di Jawa Barat. Dalam kondisi seperti ini mereka masih tetap bergairah dan mau meluangkan waktu melakukan proses berteater dan mengikuti kegiatan festival.
“Ajang festival monolog yang digelar DKKC ini mesti didukung agar digelar tiap tahun. Selain memupuk generasi baru pelaku teater di Jawa Barat juga memberi ruang dalam meningkatkan kualitas, kuantitas dan memberi pengalaman yang berarti bagi pengembangan karier pelaku teater," katanya.
Dia menambahkan, lebih khusus dalam menggali keaktoran. "Selamat bagi para pemenang dan peserta lainnya, teruslah bersemangat untuk menjadi aktor yang mumpuni. Jangan biarkan panggung sepi,” pungkas Yusef.***