JURNAL SOREANG- Berbagai persiapan terus dilakukan menjelang Musyawarah Wilayah (Muswil) ke-8 DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Barat pada 24 Desember mendatang. Muswil untuk menentukan ketua periode 2020-2025 dan menyusun program kerja untuk lima tahun.
Ketua Panitia Muswil LDII Jabar, Diki Harun mengungkapkan, pelaksanannya digelar secara daring (online) dan Kuring (offline) untuk patuh aturan penerapan protokol kesehatan (prokes) di masa pandemi Covid-19.
"Muswil nanti pembatasan peserta diterapkan, yang hadir hanya ketua Pimpinan Cabang 27 Kota /Kabupaten, dan pengurus inti DPW Jabar. Namun kita menayangakan secara live streaming, agar dapat disaksikan seluruh Indonesia," ungkap Diki saat dihubungi, Kamis, 17 Desember 2020.
Baca Juga: Ormas Ini Pilih Sikap Netral Aktif dalam Pilkada Meski Ketuanya Tergusur
Dia menambahkan, siaran Muswil LDII Jabar secara streaming dilakukan untuk penguatan proses demokrasi di LDII.
" insya Allah hal ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas, akan demokrasi dalam suatu pemilihan," ujarnya.
Dia berharap dari Muswil ini lahir generasi muda untuk mengisi kepemimpinan baru. "Tentu saja pemimpin yang amanah untuk berkontribusi kepada Jawa Barat, serta bersepakat tidak akan terjadi money politics," katanya.
Sedangkan Ketua DPW LDII Jawa Barat Bahrudin mengamini, program penguatan untuk lima tahun ke depan juga dilakukan LDII untuk pencapaian visi misi Jabar juara kahir batin. "Ada 8 pondasi penguatan untuk para kader LDII dan kami menyusun lima program kerja untuk kepengurusan baru" ujarnya.
Baca Juga: LDII: Kami di Bawah Naungan MUI Bukan Aliran Tertutup Apalagi Sesat
Sesuai AD/ART organisasi, kata Bahrudin, maka muswil wajib dilaksanakan tiap lima tahun dengan lima agenda besar. "Yaitu menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepengurusan selama 5 tahun, menyusun program kerja 5 tahun ke depan, memilih ketua LDII untuk masa bakti 5 tahun, serta menyertakan rekomendasi pernyataan sebagai pemikiran berkontribusi untuk Jawa Barat," jelas Bahrudin.