Musim Kemarau Panjang di Bandung Raya Diprediksi Terjadi Tahun Ini, Berikut Imbauan BMKG

6 Juni 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi musim kemarau panjang di Bandung Raya dan imbauan BMKG. /dok Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI)

JURNAL SOREANG - Musim kemarau panjang diprediksi akan melanda wilayah Bandung Raya tahun ini.

Karenanya BMKG meminta pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah Bandung Raya untuk mewaspadai musim kemarau panjang. Sebab kemarau tahun ini diperkirakan lebih kering dari biasanya.

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung Teguh Rahayu di Bandung, Selasa 6 Juni 2023 menuturkan, fenomena El Nino bisa membuat musim kemarau berlangsung lebih lama dan lebih kering.

Baca Juga: 8 Bahan Alami Rumahan Yang Bisa Menyembuhkan Sariawan

Apabila El Nino ini terjadi, maka wilayah Jawa Barat akan termasuk pada wilayah terdampak El Nino di Indonesia, termasuk juga wilayah Bandung Raya.

Seperti diketahui, El Nino merupakan fenomena pemanasan suhu muka laut di atas kondisi normal di Samudra Pasifik bagian tengah.

Kondisi tersebut meningkatkan potensi pertumbuhan awan di Samudra Pasifik tengah serta mengurangi curah hujan dan memicu terjadinya kekeringan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Mantap Banget! 4 Raja Weton Ini Akan Bisa Mendapatkan Rezeki yang Melimpah Dalam Hidupnya

Dampak Musim Kemarau Panjang

Dijelaskan Teguh, El Nino dapat membuat musim kemarau berlangsung lebih lama dan lebih kering di wilayah Bandung Raya seperti Kota Cimahi, Kota dan Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Sumedang.

Beberapa resiko jika musim kemarau panjang, diantaranya peningkatan risiko kekeringan, kekurangan air bersih, kebakaran hutan dan lahan, hingga gangguan produksi pangan.

Karena itu, Teguh mengimbau masyarakat menyiapkan cadangan air dengan memenuhi danau, waduk, embung, kolam retensi, dan penampung air lain pada akhir musim hujan.

BMKG memprakirakan wilayah Bandung Raya memasuki musim kemarau antara Mei dasarian II hingga Juni dasarian I.

Baca Juga: PPDB Tahun 2023! Inilah 23 SMA dan MA Terakreditasi A di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Cek Daftarnya di Sini

Lebih lanjut Teguh mengatakan, beberapa pos pengamatan curah hujan sudah mendeteksi penurunan curah hujan di bagian wilayah Bandung Raya.

"Perlu dipahami bahwa musim kemarau tidak berarti hujan akan tidak terjadi sama sekali, tapi tetap terjadi namun dengan frekuensi dan intensitas yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan," katanya seperti dilansirkan Antara.

Menurut Teguh, BMKG belum pernah mengeluarkan peringatan dini mengenai kondisi panas ekstrem karena menurut hasil pengamatan kondisi panas ekstrem belum pernah terjadi di wilayah Indonesia.

"Yang perlu dipahami adalah, pada musim kemarau tutupan awan akan lebih sedikit dibandingkan dengan musim hujan dan masa peralihan, sehingga sinar matahari akan lebih banyak mencapai permukaan bumi, yang menyebabkan cuaca terasa panas terik. Tetapi, suhunya tidak mencapai kategori ekstrem," katanya.***

Editor: Ade Mamad

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler