Waduh, Ratusan Komputer Milik Tiga Sekolah di Cianjur Raib Digondol Maling

16 Januari 2021, 12:18 WIB
Kapolres Cianjur Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai /Humas Polres Cianjur

JURNAL SOREANG - Ratusan komputer dan barang berharga lainnya di tiga Sekolah menengah pertama di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, raib digondol maling.

Kejadian tersebut terjadi pada saat pembelajaran jarak jauh atau daring.

Mendapat laporan tersebut, Polres Cianjur menggencarkan patroli siang dan malam ke sejumlah sekolah yang dinilai rawan menjadi sasaran pencuri.

Baca Juga: 5 Rekor Mentereng Wayne Rooney di Akhir Karirnya

Kapolres Cianjur, AKBP Mochamad Rifai mengatakan, Polresta Cianjur menerima laporan dan mencatat ada tiga sekolah SMP di tiga kecamatan di kabupaten Cianjur.

Dimana dalam laporannya, para sekolah tersebut, mengaku kehilangan ratusan komputer dan barang berharga yang ditotal kerugiannya mencapai ratusan juta rupiah, selama pembelajaran daring.

"Untuk mengantisipasi hal yang sama, kami intruksikan jajaran Polsek untuk meningkatkan patroli ke sejumlah sekolah yang ada di wilayah hukumnya masing-masing guna mempersempit ruang gerak pencuri. Selama pembelajaran daring, ada tiga laporan SMP yang dibobol maling, SMP di Kecamatan Warungkondang, Bojongpicung dan Gekbrong," jelas Rifai dalam rilisnya yang diterima Jurnal Soreang, Sabtu 16 Januari 2021.

Baca Juga: 351 Prodi D4 Ikut SNMPTN dan SNMPN Tahun 2021, Sekolah Harus Segera Cek Status Pendataan di Dapodik

Kata Kapolres, pihaknya juga berkordinasi dengan sekolah untuk bersama-sama menjaga keamanan murid-murid bersekolah secara daring.

"Untuk pengamanan, diharapkan warga dilibatkan untuk memantau dan mengawasi lingkungan sekolah sebagai upaya pengamanan bersama selama pandemi," harapnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SMP Disdikbud Kabupaten Cianjur, Tjupi Kanigara mengatakan, selama pembelajaran daring mereka mendapat tiga laporan sekolah yang dibobol maling selama semester pertama tahun ajaran 2020-2021.

Baca Juga: Ini 7 Hal Penyebab Selalu Lelah Saat Bangun Tidur

KataTjupi, selama pembelajaran daring, pengamanan sekolah agak rengang, sehingga menjadi sasaran empuk pencuri karena tingkat pengamanan yang tidak maksimal. 

"Kami dari dinas sudah mengintruksikan seluruh sekolah untuk lebih meningkatkan keamanan lingkungan sekolah agar terhindar dari kasus pencurian. Kami belum tahu pasti sampai kapan pembelajaran daring akan berakhir karena tingkat penularan masih tinggi," pungkasnya. ***

Editor: Handri

Tags

Terkini

Terpopuler