Presiden Ekuador, Gullermo Lasso melalui postingan di media sosialnya menegaskan bahwa pemerintah tidak akan pernah tunduk pada kekerasan.
Dalam pesan yang sama, ia juga memublikasikan beberapa foto aparat keamanan bersenjata lengkap yang menjaga puluhan napi dalam keadaan telanjang dengan tangan terikat, di penjara tersebut.
Sebuah kelompok hak asasi manusia, The Prison Observatory, mengklaim bahwa para tahanan di Penjara Guayas 1 tidak diberi makan dan minum selama lebih dari tiga hari.
Baca Juga: Kebencanaan Alam! Petugas Pemadam Kebakaran Memerangi Kebakaran Hutan di Kroasia, Portugal
Sementara itu, otoritas lapas SNAI mengungkapkan 106 sipir dibebaskan setelah mereka bergabung dengan ratusan korban lain yang disandera di lapas di lima provinsi.
Awalnya pihak berwenang mengatakan sebanyak 96 sipir disandera, namun SNAI tidak merinci berapa yang masih harus dibebaskan.
Kurang dari 3.000 penjaga bertanggung jawab atas lebih dari 31.000 tahanan di 36 penjara di sekitar Ekuador.
Sebuah komite yang ditunjuk oleh Lassa untuk melihat kondisi penjara tahun lalu, menemukan bahwa penjara di negara tersebut lebih mirip dengan pusat penyiksaan.
Baca Juga: Bertindak Tegas! Korupsi dan Pembelotan Menghantui Ukraina dalam Perang dengan Rusia
Guayaquil yang terletak di pantai Pasifik selatan Ekuador adalah kota terbesar di negara itu dan memiliki pelabuhan terbesar, menjadikannya pusat ekonomi.